Bahankimia, obat kanker (sitostatika), reagensia, antiseptik dan disinfektan, limbah infeksius, bahan radioaktif, insektisida, pestisida, pembersih, detergen, gas medis dan gas non medis merupakan contoh limbah B3 rumah sakit. Pengelolaan Limbah B3 Rumah Sakit. Limbah B3 rumah sakit merupakan campuran dari zat-zat yang heterogen sifatnya. DONYTRI LAKSONO Manager Teknik Healthcare Ahli K3 – sertifikat Depnaker 08113604879 081938467129 dony@ PT ANEKA GAS INDUSTRI TBK. K3 INSTALASI GAS MEDIS DI RUMAH SAKIT 39. CONTOH KASUS KECELAKAAN DI Liputan6com, Jakarta - Digitalisasi tak bisa lagi ditawar. Jika penggunaannya bijak, penggunaan gawai bisa membantu memaksimalkan kinerja sambil menyelamatkan lingkungan hidup. Salah satunya pemanfaatan gawai untuk kepentingan medis di rumah sakit. Tenaga medis, baik dokter maupun perawat, tidak harus bekerja di titik tertentu untuk memasukkan 23.1 Tugas dan Fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Tugas instalasi farmasi rumah sakit, meliputi : a. Menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan Pelayanan Kefarmasian yang optimal dan profesional serta sesuai prosedur dan etik profesi; Universitas Sumatera Utara 8 b. Melaksanakan pengelolaan Sediaan Farmasi medikterintegrasi di Rumah Sakit yang menjadi target uji coba kegiatan ini, maka transfer informasi resume medis dapat dilakukan antar Rumah Sakit dan data tersebut dapat dimiliki pasien. Dengan adanya Rekam Medik Integrasi, diharapkan sistem rujukan lebih tertata antar fasilitas pelayanan kesehatan dan data resume medis STANDARPELAYANAN FARMASI DI RUMAH SAKIT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004 gas medik, reagen dan bahan kimia, radiologi, dan nutrisi. i. Perlengkapan farmasi rumah sakit adalah semua peralatan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pelayanan kefarmasian di farmasi rumah sakit. j. MkR18. Instalasi Gas Medis Rumah Sakit adalah sebuah sistem yang dapat menghasilkan gas medis maupun vakum medis serta mendistribusikannya menuju ke ruangan yang membutuhkan gas medis dan vakum medis tersebut. Instalasi gas dan vakum medis pertama dikenal di Indonesia pada tahun 1970-an. Instalasi gas dan vakum medis pertama-tama dipasang di rumah sakit Husada Jakarta Utara. Sebelum sistem instalasi gas dan vakum medis dikenal di Indonesia maupun dunia, maka pelayanan akan kebutuhan gas medis diberikan langsung dari tabung gas medis nya. Saat ini cara tersebut sudah mulai dikurangi pada beberapa ruang pelayanan di Rumah Sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Hal ini di lakukan karena banyaknya resiko selama menggunakan tabung gas medis langsung menuju ke pasien. Instalasi gas medis mempunyai hasil output yang sama dengan tabung gas medis, tetapi memiliki tingkat efisiensi yang tinggi serta dapat menjamin keselamatan pasien. Dimana sumber gas medis yang berupa tabung-tabung dengan tekanan tinggi disimpan pada sebuah ruangan yang tidak dapat diakses oleh publik secara mudah. Tempat ini lebih sering dikenal dengan sebutan Sentral gas medis. Dimana ruangan ini dibuat khusus untuk menyimpan tabung-tabung gas medis serta peralatan Sentral gas dan vakum medis lainnya. Meninjau kata-kata instalasi gas medis, berarti di dalamnya merupakan peralatan yang terangkai menjadi satu sistem sehingga dapat menyalurkan atau mengalirkan gas yang dibutuhkan di dalam setiap ruang pelayanan pada fasilitas pelayanan kesehatan atau rumah sakit. Nampak jelas bahwasanya instalasi gas medis rumah sakit adalah sistem yang terangkai dari beberapa peralatan untuk menyalurkan gas dan vakum medis ke pasien sesuai ruangan-ruangan medis pada fasilitas pelayanan kesehatan. Tentunya penyaluran atau pendistribusian ini menggunakan pemipaan. Pipa instalasi gas dan vakum medis sendiri mempunyai standar khusus sehingga dapat mengalirkan gas dan vakum agar menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar medis yang berlaku. Pemilihan pipa untuk instalasi gas medis rumah sakit perlu mendapatkan perhatian khusus, dikarenakan pipa yang mengalirkan gas dan vakum medis tersebut sangat vital dalam penggunaannya. Pipa yang bisa mendukung pendistribusian gas dan vakum medis adalah pipa yang berbahan tembaga atau stainless steel. Tetapi saat ini baik di Indonesia maupun di dunia pipa instalasi gas dan vakum medis yang sering digunakan adalah jenis pipa tembaga. 1. Pipa Tembaga Gas Medis Pipa tembaga ini sendiri memiliki beberapa tingkatan dan standar khusus, sudah tentu untuk instalasi gas dan vakum medis pipa tembaga yang digunakan harus menggunakan standar medis. Banyak rumah sakit serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang belum menerapkan kan standar pemipaan yang baik. Hal ini juga timbul karena instalatur sistem gas dan vakum medis memberikan spesifikasi dan standar pipa yang belum memiliki sertifikasi yang diakui oleh internasional. Di samping instalatur, Perencana instalasi gas dan vakum medis pun masih banyak yang belum memahami tentang sertifikat produk serta sertifikat manufaktur untuk standar pipa tembaga gas dan vakum medis ini. Sehingga bisa kita pahami bersama bahwa hampir lebih dari 70% sistem instalasi gas dan vakum medis yang ada di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di Indonesia belum mengikuti standar pipa tembaga untuk instalasi gas dan vakum medis dengan baik dan benar. Saat ini di Indonesia kami hanya menemukan 1 merk pipa tembaga yang memiliki sertifikat internasional untuk standar produksi dan manufaktur nya. Di samping pipa, masih ada beberapa peralatan lain yang dibutuhkan dalam melakukan instalasi gas dan vakum medis. Zona valve atau biasa juga dikenal dengan sebutan box valve atau area valve dan ada juga yang mengenal dengan sebutan shut off valve. Dalam artikel ini kami menyebutnya sebagai box valve. 2. Box valve Gas Medis Box valve adalah sebuah unit yang terdiri dari valve dengan jenis ball bola dengan 3 bagian tubuh katub atau dikenal dengan 3pcs body valve; selanjutnya alat pressure gauge atau penunjuk tekanan. Beberapa produk saat ini ada yang menggunakan petunjuk tekanan pressure gauge dengan sistem digital, tetapi masih banyak pula yang menggunakan analog. Yang tak kalah pentingnya saat ini ini box valve ada yang sudah dilengkapi dengan jalur emergency, dimana jalur ini digunakan apabila sistem perpipaan instalasi gas dan vakum medis yang berasal dari ruangan Sentral bermasalah. Peralatan-peralatan tersebut di atas dikemas dalam 1 kemasan berbentuk kotak atau box yang terbuat dari bahan metal ataupun dari bahan plastik. Box valve harus mempunyai pintu akses yang sangat mudah untuk dibuka maupun ditutup. Tidak diperkenankan penutup box menggunakan kunci. Karena box valve ini ini perlu diakses oleh petugas yang ditunjuk khusus apabila gedung dalam keadaan darurat seperti kebakaran atau gempa bumi. Box valve biasanya diletakkan pada area di mana terdapat petugas selama 24 jam. Lokasi tersebut misalnya di area stasiun perawat nurse station atau pos penjagaan keamanan. Berikutnya, peralatan yang tak kalah pentingnya untuk menunjang sistem instalasi gas dan vakum medis pada rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. 3. Alarm Gas Medis dan Vakum Medis Alarm Gas Medis dan Vakum Medis Alat ini dapat memberikan sinyal kondisi gas dan vakum medis pada sistem instalasi. Di mana gas dan vakum medis mungkin saja mengalami kehabisan supply atau bahkan mengalami kegagalan supply yang diakibatkan oleh kerusakan peralatan-peralatan pada instalasi gas dan vakum medis tersebut. Peralatan ini selain memberikan petunjuk angka tekanan gas dan vakum medis secara nyata pada kondisi waktu saat itu juga harus memiliki petunjuk berupa sinyal suara audio yang akan berfungsi/bekerja apabila kondisi tekanan gas dan vakum medis sedang mengalami masalah. Alat ini dikenal sebagai alarm gas dan vakum medis. Peralatan terakhir yang paling dibutuhkan dalam sistem instalasi gas dan vakum medis adalah inlet dan outlet. 4. Inlet dan Outlet Gas Medis Inlet dan Outlet Gas Medis Peralatan tersebut inlet dan outlet gas dan vakum medis terletak berdekatan dengan pasien dan berada di ruangan yang membutuhkan layanan gas dan vakum medis, seperti ruang rawat inap, ruangan IGD, ruangan ICU, ruangan NICU, ruangan PICU, ruangan operasi, ruangan isolasi, ruangan tindakan dan lain sebagainya. Inlet dan Outlet Gas Medis berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan gas bertekanan menuju ke pasien melalui peralatan kesehatan serta alat ukur laju aliran gas medis yang juga merupakan alat kesehatan. Sedangkan inlet adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menghisap udara serta menampung cairan-cairan dari tubuh manusia pasien. Inlet dan outlet gas dan vakum medis tersebut sangat penting peranannya dalam sistem instalasi gas dan vakum medis, oleh karenanya fasilitas pelayanan kesehatan harus benar-benar paham cara menggunakan serta merawat outlet dan inlet gas dan vakum medis. Disamping penggunaan dan pemeliharaan instalasi gas medis, kita juga perlu mengetahui ragam serta standar peralatan ini. Sehingga kita bisa mengetahui peralatan mana yang cocok untuk digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan atau Rumah Sakit kita. Itulah beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam membangun sebuah sistem instalasi gas dan vakum medis. Semua peralatan sistem instalasi ini membutuhkan sumber gas medis dan vakum medis, sumber ini banyak dikenal dengan sebutan sentral gas dan vakum medis. Sentral gas sendiri memiliki beberapa jenis model serta kegunaan sesuai dengan masing-masing gas yang dibutuhkan, misalnya gas oksigen, dinitrogen oksida, nitrogen, karbondioksida, udara tekan medis dan gas lainnya. Disamping itu ada juga sumber atau sentral yang dapat menghasilkan udara tekan medis dan udara tekan alat. Serta sumber atau sentral yang dapat menghasilkan udara hisap atau vakum. Forum Instalasi Gas Medis Tanya jawab seputar Instalasi Gas Medis, semoga bisa menjadi forum dan wadah bagi semua pelaku kesehatan di Indonesia. 1. Mohon buka 2. Lalu klik SIGN UP 3. Isikan Username dengan NAMA KEREN ANDA 4. Isikan email anda 5. Buat Password Silahkan Berdiskusi masalah apapun juga seputaran Dunia instalasi gas medis..Salam Instalasi Gas Medis "INSTALASI GAS MEDIS dan Vakum Medis, Alarm Gas Medis, Terminal Outlet, Flowmeter Oksigen. Sesuai Peraturan SISTEM GAS MEDIS di Indonesia. FRES mendukung Visi KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Kami Berhasil Melakukan Produksi Peralatan INSTALASI GAS MEDIS dan VAKUM MEDIS sesuai dengan standar Sertifikat Produksi Kementerian Kesehatan RI, serta dilengkapi dengan Sertifikat Design Industri dan Merek Dagang dari Kementerian Hukum dan GAS MEDIS RUMAH SAKIT Gas medis memiliki fungsi yang sangat vital bagi sebuah rumah sakit, ini terlihat dari begitu banyak kebutuhan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang terhubung langsung dengan sistem instalasi gas medis. Berikut jenis gas medis yang umum digunakan, serta mengenal dan memahaminya diharapkan akan membantu dalam penggunaan yang baik dan tepat. Sehingga meningkatkan kualitas sebuah rumah sakit, terutama dalam hal pelayanan dan ketepatan dalam penanganan pasien, sehingga terhindar dari kesalahan teknis. Jenis-jenis Gas Medis dan Fungsinya Oxygen/Oksigen O2 Penggunaan oksigen dalam dunia medis, pertamakali diperkenalkan sejak awal tahun 1900-an. Merupakan salah satu jenis gas yang selalu tersedia di rumah sakit, dan hampir diseluruh tempat dengan fasilitas kesehatan. Biasa digunakan dalam keadaan darurat, dan sebagai pertolongan pertama terutama pada pasien yang mengalami syok, trauma, pendarahan berat, keracunan, cardiovascular penyakit jantung & pembuluh darah. Oksigen juga sering digunakan sebagai terapi PPOK Penyakit Paru Obstruktif Kronis. Terapi ini dilakukan dengan memberikan oksigen tambahan pada pasien penderita PPOK dalam jangka waktu yang panjang. PPOK sendiri adalah efek jangka panjang merokok, sehingga pasien mungkin membutuhkan oksigen tambahan. Dapat digunakan hanya saat keadaan memburuk atau sebagai pendukung permanen setiap hari. Terapi ini telah terbukti secara siknifikan membantu pasien dengan PPOK untuk bertahan hidup. Nitrogen N Nitrogen merupakan gas medis yang digunakan untuk cryotherapy. Cryotherapy adalah pengobatan bagi penderita tumor yang ada dibagian luar tubuh. Seperti pada tumor kulit, yang memanfaatkan dingin yang sangat ekstrim yang dihasilkan oleh nitrogen cair. Pengobatan dilakukan dengan mengoleskan nitrogen langsung menggunakan kapas atau alat semprot. Berfungsi juga sebagai penyimpanan jaringan, sel, dan darah dalam suhu rendah. Selain itu juga berfungsi sebagai campuran untuk melakukan tes fungsi paru-paru. Sedangkan dalam dunia farmasi, digunakan dalam pembuatan obat-obatan. Dinitrogen OksidaN2O Dinitrogen Oksida adalah gas medis yang dikenal sebagai gas tertawa. Kemudian dokter gigi mulai menggunakannya sebagai obat analgesik penghilang nyeri, sejak tahun 1812. Sejak saat itu, dinitrogen oksida banyak digunakan dalam pembedahan, baik sebagai analgesik atau pun anestesi obat bius. Ada kalanya ini merupakan kontradiksi dari pasien yang menjalani beberapa jenis prosedur pengobatan tertentu, sehingga tidak disarankan untuk menggunakan jenis gas ini. Karbon Dioksida CO2 Karbon dioksida sering digunakan untuk insuflasi tindakan meniupkan gas, bubuk, uap kedalam tubuh gas medis untuk operasi yang kurang invasif. Serta untuk stimulasi pernafasan sebelum dan setelah anestesi. Biasanya ini ada dalam kemasan tabung, namun untuk kebutuhan dalam jumlah besar sabaiknya didistribusikan melalui sistem instalasi gas medis Medical Air Medical air dihasilkan oleh compressed air yang digunakan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang mendistribusikan gas medis. Tidak terkontaminasi oleh partikel-partikel lainnya, tidak berbau atau pun lembab. Saat seorang pasien berada dalam ruang operasi, baik itu dalam keadaan darurat atau pun tidak, ahli bedah/dokter menggunakan medical air untuk menjaga pasien tetap bernafas dengan nyaman. Compressed air dapat digunakan sebagai medical air, atau sebagai penggerak alat. SARAN Baik menggunakan tabung secara langsung atau menggunakan sistem instalasi gas medis, diharuskan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala. Karena ini sangat penting bagi keselamatan pasien, bukan menunjukkan perbedaan antara sukses atau tidaknya anda dalam mengelola keuangan. Jangan ingin yang murah tapi dapat membahayakan keselamatan pasien. Sebaiknya sediakan teknisi untuk pemeliharaan serta perbaikan yang memungkinkan menjaga sistem gas medis anda dalam keadaan baik, rasanya ini akan lebih menghemat biaya. Forum Instalasi Gas Medis Tanya jawab seputar Instalasi Gas Medis, semoga bisa menjadi forum dan wadah bagi semua pelaku kesehatan di Indonesia. 1. Mohon buka 2. Lalu klik SIGN UP 3. Isikan Username dengan NAMA KEREN ANDA 4. Isikan email anda 5. Buat Password Silahkan Berdiskusi masalah apapun juga seputaran Dunia instalasi gas medis..Salam Instalasi Gas Medis "INSTALASI GAS MEDIS dan Vakum Medis, Alarm Gas Medis, Terminal Outlet, Flowmeter Oksigen. Sesuai Peraturan SISTEM GAS MEDIS di Indonesia. FRES mendukung Visi KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Kami Berhasil Melakukan Produksi Peralatan INSTALASI GAS MEDIS dan VAKUM MEDIS sesuai dengan standar Sertifikat Produksi Kementerian Kesehatan RI, serta dilengkapi dengan Sertifikat Design Industri dan Merek Dagang dari Kementerian Hukum dan HAM.” TUGAS FARMASI RUMAH SAKIT “PENGELOLAAN GAS MEDIS DI RUMAH SAKIT” Disusun oleh Meryza Sonia 1111102000052 Farmasi 7-B PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 PENGELOLAAN GAS MEDIS DI RUMAH SAKIT A. Ruang Lingkup Ruang lingkup pekerjaan Medical Gas Medis system atau sistem instalasi gas medis secara central atau terpusat adalah a Ruang Sentral b Sistem pemipaan dan instalasi c Secondary Equipment. B. Jenis-Jenis Jenis - jenis instalasi gas medis yang biasa dipergunakan untuk keperluan rumah sakit adalah sebagai berikut 1 Oxygen O2 Oxygen tersedia dalam bentuk gas dan cair liquid yang dikemas dalam tabung baja cylinder volume 6m³. Oxygen cair liquid dikemas dalam tabung baja cryogenic liquid storage unit. Ruangan-ruangan yang menggunakan oxygen medis di rumah sakit  Unit Gawat Darurat Emergency  ICU dan ICCU  Unit Bedah/ Sentral  Bagian Anestesi  Bagian Penyadaran/ Penyembuhan RR  Bagian Bersalin  Ruang Anak  Ruang Rawat Inap Pada sentral oxygen, digunakan automatic changeover device yang menurunkan tekanan gas dari tabung ke tekanan gas yang konstan 4,0 kg/ cm dan menyediakan ke jalur gas diletakkan pada kedua sisi alat. Satu sisi adalah sisi yang digunakan sedangkan sisi lainnya sebagai sisi cadangan. Saat sisi yang digunakan hampir kosong maka lampu yang tersedia dalam manifold akan menyala. Lampu akan terus menyala sampai saklar diarahkan kesisi cadangan sehingga sisi cadangan tersebut berubah menjadi sisi yang digunakan. Apabila saklar dipindah atau diarahkan maka posisi cadangaan akan tetap dibaca sebagai posisi cadangan biarpun sisi cadangan tersebut telah berfungsi sebagai posisi yang digunakan penyalur. Jika arah saklar tidak diganti dan sisi cadangan yang dipakai telah kosong maka sisi yang lain tidak akan menyalurkan gas secara otomatis. Sistem otomatic changeover device oxygen terdiri atas  Type Doble Row 10+10  Manifold dilengkapi dengan preassure switch, regulator dan lampu monitor  Rangka penyangga  Symetrical header 2 Nitrous Oxide N2O Ruangan-ruangan yang menggunakan nitrous oxide pada rumah sakit  ICU dan ICCU  Kamar-kamar operasi  Kamar-kamar kerja  Kamar-kamar endoscopy  Kamar bedah gigi Pada sentral nitrous oxide, digunakan automatic change over device yang menurunkan tekenan gas dari tabung ke tekanan gas yang konstan 4,0 kg/cm² dan menyediakan ke jalur distribusi. Tabung-tabung gas diletakkan paad kedua sisi alat. Satu sisi adalah sisi yang digunakan sedangkan sisi lainnya sebagai sisi cadangan. Saat sisi yang digunakan hampir kosong, sisi cadangan mulai menyediakan dan menyalurkan gas secara otomatis sehingga menjamin tidak adanya keterlambatan penyaluran gas. Pada saat sisi yang digunakan hampir kosong maka lampu yang tersedia dalam manifold akan menyala. Lampu akan terus menyala sampai saklar diarahkan kesisi cadangan sehingga sisi cadangan tersebut berubah menjadi sisi yang digunakan. Apabila saklar dipindah atau diarahkan maka posisi cadangaan akan tetap dibaca sebagai posisi cadangan biarpun sisi cadangan tersebut telah berfungsi sebagai posisi yang digunakan penyalur. Jika arah saklar tiadak diganti dan sisi cadangan yang dipakai telah kosong maka sisi yang lain tidak akan menyalurkan gas secara otomatis. Sistem otomatic change over device nitrous oxide terdiri atas  Type Single Row 3+3  Manifold dilengkapi dengan preassure switch, regulator dan lampu monitor.  Rangka penyangga  Symetrical header 3 Medical Compressed Air Breathing Air Medical Compressed Air yang dipakai di rumah sakit diadakan melalui pemasangan sentral compressed air. Compressed air yang dihasilkan harus bersi, kering, bebas minyak dan bebas bakteri. Sistem Compressed Air terdiri atas 1. Oil Free Compressor L unit yang bekerja dengan menekan udara sampai 7 kg/cm². Motor KW induction motor, 3 Phase, 200/ 220 Volt, 50/ 60Hz. Tekanan maksimum 10 kg/ cm². Putaran mesin 1450 Rpm. 2. Air cooled after cooler. Tekanan maksimum saat operasi 10 kg/cm². 3. Receiver Tank. Kapasitas 500 Literyang dilengkapi dengan lubang pembersih Tebal plat 6 mm 4. Medical Air Unit Kapasitas flow 720 l/min untuk type compressor Motor KW Unit ini terdiri atas air dryer, filter udara, filter bakteri dan regulator udara. Air dryer berfungsi untuk menghindari kondensasi pada jalur pipa dimana bakteri dapat berkembang dan mengkontaminasi udara yang dihasilkan. Filter udara menghilangkan particulat, uap oil, dan uap air dari udara tekan yang dihasilkan. Filter bakteri menghilangkan bakteri 3 micron. Regulator udara menurunkan tekanan menjadi konstan kg/cm². 4 Vacum Suction Vacum yang dipasang di rumah sakit bekerja pada tekanan -53 Kpa sampai dengan -80 Kpa. Ruangan-ruangan yang menggunakan Vacum pada rumah sakit  ICU dan ICCU  Kamar-kamar operasi  Kamar-kamar Endoscopy  Kamar bedah gigi  Unit Gawat Darurat  Ruang Tindakan  Ruang Persiapan  Ruang Puli Sadar Recovery  Ruang Hemodialisa Vacum disuplai melalui sentral gas medis yang terdiri atas a Vacum pump type Oil Rotary Vane. Motor KW induction motor, 3 Phase, 200/220 Volt, 50Hz Flow rate 58 m³/h Putaran mesin 1420 Rpm. b Receiver Tank Kapasitas tank 500 liter Tanki penampung ini mempertahankan tingkat vakum -50 Kpa sampai -80 Kpa. Terdapat tipe vertical dan horizontal yang dirangkai bersama pompa dan panel control pada satu rangka. Tebal plat untuk recervoir tank adalah 6mm. c Vacuum Line Bacterial Filter Digunakan untuk menghilangkan bakteri dan kontaminasi lain pada sisi masuk pompa vakum. Menghindarkan terkontaminasinya pompa dan udara sekitar. Type Vacum Line Filter disesuakan dengan Motor Vacum Pump Oil Rotary Vane. Pipa penyambung Untuk Vacum line filter ke jalur mesin adalah diameter 1¼. Vacum line filter mampu membersikan/ menyaring partikel sampai micro. C. Tata Kelola Pengelolaan Gas Medis Sistem Non Sentral 1. Pengadaan Gas medis diperoleh dari produsen gas medis dalam kondisi siap pakai dan memenuhi syarat medis. 2. Penyimpanan Tabung-tabung gas medis harus disimpan dalam keadaan berdiri, dipasang penutup keran, dan dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi guncangan. Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing-masing jenis gas dibedakan ruangannya. Dalam ruang penyimpanan, tabung gas yang berisi dan tabung gas yang kosong harus dipisahkan dengan maksud untuk memudahkan pemeriksaan. Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas api dan minyak atau sejenisnya. Gas medis yang cukup lama tersimpan harus dilakukan pemeriksaan ke pihak produsen untuk memastikan bisa atau tidaknya gas tersebut dipakai untuk keperluan pasien. 3. Pendistribusian Pada rumah sakit yang belum tersedia sarana instalasi gas medis secara sentral, kebutuhan gas medis dilayani denga menggunakan dorongan troley yang biasa ditempatkan berdekatan dengan pasien. Pemakaian gas diatur menggunakan flow meter atau humidifier dalam waktu tertentu. Pengelolaan Gas Medis Sistem Sentral 1. Ruang sentral Lokasi ruang sentral diupayakan ditempatkan pada tempat yang strategis, mudah dijangkau saran transportasi, terutama untuk keperluan pengiriman tabung-tabung gas yang berisi dan pengambilan tabung gas kosong. Penempatan ruang sentral harus cukup aman bagi kegiatan pelayanan atau perawatan, terutama mengenai bahaya ledakan atau kebakaran pada tabung-tabung gas yang bertekanan tinggi. Ruang sentral harus diupayakan jauh dari daerah atau sumber panas dan oli atau sejenisnya. Khusus terhadap oli dan sejenisnya harus sangat hati-hati karena dapat menimbulkan ledakan apabila terjadi gesekan terutama pada gas oksigen. 2. Distribusi Gas medis dari ruang sentrl dialirkan atau didistribusikan ke ruang-ruang pelayanan atau perawatan melalui instalasi pipa dan outlet gas medis. Jenis pipa yang digunakan untuk semua instalasi gas medis harus memenuhi persyaratan medis, dan pada umumnya dipakai pipa tembaga atau stainless steel. D. Permasalahan Yang Muncul di Tata Kelola Penyimpangan-penyimpangan pada IGM bisa dilihat dari masalah perpipaan Instalasi Pipa Gas Medis sampai tabung atau tempat gas medis disimpan Sentral Gas Medis. Contoh-contoh penyimpangan pada Instalasi Pipa Gas Medis adalah 1. Ketebalan pipa kurang 2. Konstruksi rancang bangun tidak memenuhi standar IGM 3. Regulator yang digunakan tidak standar gas medis 4. Bahan pipa yang digunakan material tidak standar Selanjutnya mengenai contoh-contoh penyimpangan pada Sentral Gas Medis adalah sebagai berikut 1. O2 yang dikirim tidak divacum 2. Tekanan minimum tabung 145 – 150 atm, kadang tidak diisi penuh 3. Tabung gas yang dipakai dalam IGM juga dikirim ke tempat-tempat Industri dan masih digunakan untuk IGM 4. Ada penyimpangan-penyimpangan pada syarat dan kelengkapan tabung gas medis E. Kasus Yang Ada Dan Analisa Cara Penanganan “Kasus Malpraktek dalam Bidang Orthopedi” Seorang pasien menjalani suatu pembedahan di sebuah kamar operasi. Sebagaimana layaknya, sebelum pembedahan dilakukan anastesi terlebih dahulu. Pembiusan dilakukan oleh dokter anastesi, sedangkan operasi dipimpin oleh dokter ahli bedah tulang orthopedy. Operasi berjalan lancar. Namun, tiba-tiba sang pasien mengalami kesulitan bernafas. Bahkan setelah operasi selesai dilakukan, pasien tetap mengalami gangguan pernapasan hingga tak sadarkan diri. Akibatnya, ia harus dirawat terus menerus di perawatan intensif dengan bantuan mesin pernapasan ventilator. Tentu kejadian ini sangat mengherankan. Pasalnya, sebelum dilakukan operasi, pasien dalam keadaan baik, kecuali masalah tulangnnya. Akan tetapi, ternyata kedapatan bahwa ada kekeliruan dalam pemasangan gas anastesi N2O yang dipasang pada mesin anastesi. Harusnya gas N2O, ternyata yang diberikan gas CO2. Padahal gas CO2 dipakai untuk operasi katarak. Pemberian CO2 pada pasien tentu mengakibatkan tertekannya pusat-pusat pernapasan sehingga proses oksigenasi menjadi sangat terganggu, pasien jadi tidak sadar dan akhirnya meninggal. Ini sebuah fakta penyimpangan sederhana namun berakibat fatal. Analisa Kasus Kasus ini merupakan suatu bentuk kelalaian berat culpa lata dari tenaga kerja yang ada di rumah sakit, bukan hanya tenaga medis, tetapi juga tenaga dalam bidang logistik, dalam bidang perencanaan, dan lain-lain yang menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi pasien yaitu kematian. Kelalaian fatal ini bisa dikatakan terjadi karena kurangnya ketelitian dari dokter ataupun petugas kesehatan lainnya dalam pemberian pelayanan kesehatan terhadap pasien. Kelalaian ini juga bisa disebabkan karena manejemen rumah sakit yang kurang tertata baik, pendidikan yang dimiliki petugas yang mungkin masih minim, kurangnya interaksi antar tenaga kesehatan serta banyak lagi faktor yang lainnya. Dan tindakan tersebut tidak hanya melangar hukum, kode etik kedokteran dan juga standar berperilaku dalam suatu agama tetapi bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1994. Pedoman Instalasi Gas Medis Rumah Sakit. Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Anonim. Pedoman Teknis Sistem Instalasi Gas Medik dan Vakum Medik Rumah Sakit. Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Wahyudi, Setya. 2011. Tanggung Jawab Rumah Sakit terhadap Kerugian akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan dan Implikasinya. Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman. Jurnal Dinamika Hukum Vol. 11 No. 3 September 2011. Post Views 1,698 Gas medis adalah gas yang digunakan dalam mendukung kinerja medis pada keseharian nya, namun banyak sekali gas medis yang belum kita tau jenis nya, penggunaan gas medis adalah hal yang sangat vital bagi suatu rumah sakit , mengenal serta memahami nya tentunya sangat diharapkan dapat membantu anda agar menggunakan jenis gas ini dengan lebih baik dan mendapatkan gas tersebut di distributor gas medis. Di dalam penggunaan nya gas sudah menjadi hal yang sangat vital pada setiap rum ah sakit, kegunaan nya berhubungan dengan lancarnya operasional dirumah sakit, hampir setiap rumah sakit membutuhkan gas ini agar dapat menunjang sarana dan prasarana di rumah sakit, dengan tidak adanya gas medis tentunya akan menghambat segala operasional di rumah sakit, oleh karena itu betapa pentingnya jika kita harus mengetahui jenis dan tau tempat untuk mendapatkan nya, bisa di dapatkan di distributor gas medis. Berikut adalah jenis gas medis yang ada di rumah sakit serta penjesalan nya 1. Oxigen / o2 Penggunaan gas ini dalam medis sudah di perkenalkan sejak tahun 1800, gas ini adalah gas wajib yang harus ada di dalam rumah sakit, gas ini digunakan untuk berbagai kebutuhan termasuk sebagai alat bantu pernapasan bagi pasien yang membutuhkan , namun tidak hanya sebagai alat bantu pernapasan pada pasien tapi juga masih ada fungsi lain nya yaitu sebagai alat bantu pernapasan bagi pasien yang menjalani operasi , penanganan trauma, pasien berpenyakit jantung dan masih banyak lagi kegunaan dari gas oxogen ini. 2. Nitrogen Nitrogen digunakan sebagai gas yang banyak di gunakan untuk therapy, salah satu therapy nya adalah cyrotherapi, cyrotherapi adalah gas yang digunakan untuk menyembuhkan tumor yang ada pada bagian tubuh manusia, cara pakai nya adalah dengan cara mengoles nitrogen ke bagian kulit, dengan memanfaatkan dingin dengan tempratur yang sangat rendah, nitrogen ini juga di fungsikan sebagai media penyimpanan sel jaringan , berfungsi sebagai campuran untuk melakukan tes terhadap paru paru dan juga digunakan sebagai campuran obat. 3. Dinitrogen Oksida Gas ini juga kita kenal sebagai gas tertawa, gas ini banyak di gunakan oleh dokter gigi untuk dijadikan analgesik atau penghilang nyeri, sejak itu gas ini digunakan banyak digunakan untuk pembedahan, namun sering sekali terjadi nya kontradiksi sehingga penggunaan gas ini tidak di sarankan, bagi teman teman yang ingin mendapatkan gas ini dapat mendappatkan nya pada distributor gas. Baca Juga 5 Manfaat Bulldozer 4. Karbon Dioksida Penggunaan gas ini sangat sering di gunakan untuk tindakan insuflasi, untuk proses operasi yang tidak invasive, dan juga digunakan sebagai stimulasi sebelum melakukan anastesi, karbon dioksida biasanya disediakan di dalam tabung, gas ini anda bisa dapatkan pada distributor gas yang ada di kota anda. 5. Medical Air Medical air adalah udahra medis yang di gunakan di rumah sakit, hasil dari compressed air , udara yang sama sekali tidak terkotaminasi dengan hal apapun dan ,membuat gas ini menjadi gas yang paling murni , tidak memilki baud an juga tidak memiliki suhu yang lembab seperti gas lain, medical air membantu pasien agar tetap bernapas dengan lancar dan nyaman , medical air tidak hanya digunakan sebagai alat bantu pernapasan tapi juga sebagai gas untuk menggerakan alat. Tadi adalah jenis jenis gas medis yang ada di rumah sakit sampai saat ini, mudah mudah an teman teman terbantu dengan informasi ini, dan dapat menggunakan gas dengan bijaksana . Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1. PENDAHULUAN Instalasi Gas Medis Menurut Kepmenkes No. 1439 / MENKES / SK / XI / 2002 tentang Penggunaan Gas Medis Pada Sarana Pelayanan Kesehatan, pemantauan dan analisis gas adalah bagian penting pada banyak bidang [1]. Gas Medik adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk pelayanan medis pada fasilitas pelayanan kesehatan. Penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik pada fasilitas pelayanan kesehatan di ruang operasi, ruang intensif, dan ruang gawat darurat harus dilakukan melalui penyaluran pada Sistem Instalasi Gas Medik dan Vakum Medik. Instalasi Gas Medis selanjutnya disingkat IGM adalah seperangkat sentral gas medis, instalasi pipa gas medis sampai kamar rawat inap/bangsal outlet [2]. Sistem sederhana saat pengiriman gas harus terkontrol dengan baik [3]. Jenis instalasi gas medis yang biasa dipasang untuk keperluan rumah sakit diantaranya ada Oxygen O2, Nitrous Oxide N2O, Medical Compressed Air Breathing Air, dan Vacum Suction, terdapat 2 bagian instalasi gas medis ada di sentral gas dan di bagian ruangan tertentu yang telah ditentukan seperti NICU, ICCU, PICU. Salah satu syarat instalasi gas medis adalah adanya suatu sistem untuk monitoring tekanan instalasi gas medis, dan itu memerlukan monitoring/alarm penanda khusus saat terjadinya masalah dalam instalasi gas medis. Ada 2 jenis sistem alarm pada gas medis yaitu master alarm sentral dan local area alarm, master alarm digunakan untuk monitoring semua masalah di sentral gas medis kemudian local area alarm untuk memonitoring semua masalah di area tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya [4]. Rancangan pengendali valve untuk mengatur membuka dan menutup set point [5] tentunya harus sudah terkalibrasi secara rutin karena memungkinkan dapat berubah sewaktu-waktu. Alamat Web Artikel mt/article/view/5930 DOI Data Artikel Diterima 19 Okt 2019 Direview 21 Okt 2019 Direvisi 24 Okt 2019 Disetujui 31 Okt 2019 Korespondensi nurhudhawijaya Faktor pendukung dalam kesehatan pasien di Rumah Sakit diantaranya gas medis, gas harus bersih dan memiliki kemurnian tinggi dan tekanan yang stabil. Selama ini Rumah Sakit masih menggunakan regulator gas medis konvensional, dimana kran regulator tersebut pada saat dibuka, akan langsung menunjukkan ukuran tekanan gas yang ada dalam isi tabung tersebut namun belum terkandung informasi low and high pressure sehingga perawat masih menggunakan ilmu prakiraan untuk menentukan bahwa gas tersebut sudah habis atau melemahnya tekanan gas. Dengan kondisi tersebut, maka dirancang sebuah alat monitoring tekanan instalasi gas medis digital yang berfungsi melakukan pemantauan gas medis yang dapat menunjukkan informasi indikator low and high pressure yang tertampil pada layar LCD dengan penanda suara buzzer. Alat ini bekerja dengan cara memantau tekanan pada tabung gas medis yang memanfaatkan sensor tekanan MPX5700 yang dikendalikan oleh sistem mikrokontroler ATMega 8. Dengan alat monitoring tekanan gas medis digital ini dilakukan pengujian dengan tekanan 300 kPa dan didapatkan rata-rata 286,6 dengan simpangan 13,4 dan error 4,46 %, dengan tekanan 400 kPa didapatkan rata-rata 396,75 dengan simpangan 3,25 dan error 0,81 %, dengan tekanan 500 kPa didapatkan rata-rata 491,95 dengan simpangan 8,05 dan error 1,61 %, dengan tekanan 550 kPa didapatkan rata-rata 539,75 dengan simpangan 10,25 dan error 1,86 %. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, alat tekanan gas medis dapat digunakan untuk tekanan 0 sampai 550 kPa, artinya alat dapat bekerja dengan baik. Kata Kunci Monitoring, MPX5700, ATMega8, Gas Medis Monitoring Tekanan Gas Medis pada Instalasi Gas Medis Rumah Sakit Nur Hudha Wijaya*1, Bambang Untara2, Intivada Khoirunnisa3 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia Wijaya, Untara, Khoirunnisa Monitoring Tekanan Gas Medis Medika Teknika Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, Vol 01 No. 1, Oktober 2019 20 Pada umumnya Rumah Sakit masih menggunakan regulator gas medis sebagai penanda isi gas dalam tabung tersebut bahwa gas tersebut masih ada, sehingga tidak diketahui secara akurat mengenai informasi low and high pressure pada gas medis, informasi tersebut adalah syarat tekanan kestabilan pada gas medis, jika terjadi penurunan atau kenaikan tekanan gas tanpa diketahui maka dapat membahayakan pasien. Sebelumnya telah dilakukan Penelitian tentang karakteristik detektor oksigen berupa pelet dengan bahan utama TiO2 didoping oleh CuO [6]. Akuisisi data eksperimen telah dilakukan menggunakan oksida timah karena dianggap sangat sensitif [7]. Permasalahan di lapangan adalah pemakaian regulator yang belum dapat memfasilitasi dengan kelengkapan teknologi, sehingga menyebabkan tertundanya informasi pengiriman sinyal kepada tenaga medis yang seharusnya tertangani dengan cepat. Dengan kondisi tersebut akan mengakibatkan terganggunya kinerja dalam setiap instalasi gas medis di Rumah Sakit. Oleh karena itu dilihat dari permasalahahan tersebut, maka diperlukan alat yang dapat memenuhi kebutuhan rumah sakit dalam hal ini alat monitoring tekanan gas medis. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat penulis akan membuat suatu sistem monitoring tekanan instalasi gas medis dalam bentuk digital dan dilengkapi alarm indikator low and high presure, sistem ini juga akan sangat membantu user dalam permasalahan instalasi gas medis. 2. METODE PENELITIAN Pada perancangan perangkat keras Alat Monitoring gas ini terdapat Power Supply, Minimum sistem dan sensor MPX5700. Sensor MPX5700 ini membaca tekanan dari 0-700kPa dan pada perancangan alat ini penulis menambahkan buzzer untuk indikator low and high pressure, buzzer low pressure akan berbunyi ketika tekanan di bawah 400 kPa dan buzzer high akan berbunyi ketika tekanan diatas 500 kPa. Gambar 1 Blok Diagram Tekanan dari tabung akan dibaca oleh Sensor MPX 5700 yang akan mengubah nilai tekanan yang diberikan oleh instalasi gas medis menjadi satuan listrik. Output sensor ini langsung dimasukkan ke bagian ADC analog to digital converter mikrokontroler ATMega 8 dikarenakan output dari sensor sudah berkisar dari 0,2 VDC sampai 4,78 VDC sehingga tidak membutuhkan penguatan. Pembacaan nilai ADC yang merupakan pengubah sinyal analog ke sinyal digital inilah yang menjadi acuan untuk tampilan pada LCD, dan LCD akan menampilkan monitoring Oxygen O2, Nitrous Oxide N2O, Medical Compressed Air Breathing Air. Kemudian alarm berupa LED indikator serta buzzer juga menjadi acuan terjadinya low pressure and high presurre. Dalam minimum sistem pemrograman ATMega 8 menggunakan bahasa C, program ini mengatur semua kinerja dari seluruh blok pada Gambar 1. Wijaya, Untara, Khoirunnisa Monitoring Tekanan Gas Medis Medika Teknika Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, Vol 01 No. 1, Oktober 2019 21 Gambar 2 Diagram Alir Berdasarkan Gambar 2 dapat dijelaskan alur kerja alat sebagai berikut. Ketika alat dihidupkan, sistem melakukan inisialisasi dan pertama kali LCD akan menampilkan nama alat. Setelah selesai inisialisasi awal tekan tombol “ON” untuk menjalankan alat. Ketika tombol “ON” ditekan maka sensor MPX 5700 akan berkerja dan membaca tekanan. Minimum sistem akan membaca tekanan ketika tekanan kurang dari 400 kPa maka buzzer akan berbunyi dan menunjukan data pada tampilan LCD. Ketika tekanan ketika tekanan diatas 400 kPa maka sistem akan berjalan normal. Sistem kembali membaca tekanan ketika tekanan diatas 500 kPa maka buzzer akan berbunyi dan menunjukkan data pada tampilan LCD. Ketika tekanan dibawah 500 kPa maka sistem akan berjalan normal. Sistem akan melakukan proses yang sama seperti yang diatas mulai dari membaca tekanan ketika tekanan 500 kPa alarm akan berbunyi dan selebihnya sistem akan selalu memantau tekanan dan menampilkannya pada LCD. Karakteristik Sensor Sensor MPX 5700 merupakan sensor tekanan yang dapat mengukur tekanan maksimum 700 kPa. Terdapat 3 macam tipe pengukuran yang bisa dilakukan oleh sensor ini yaitu type gauge, differentials, dan absolute. Ada beberapa macam sensor MPX5700. Gambar 3 Jenis - jenis sensor MPX 5700[8]. Sensor MPX5700 yang merupakan suatu sensor tekanan yang bekerja atau dapat mengukur hingga tekanan maksimum yaitu 700 kPa. Sensor ini bekerja dengan tegangan input 5 volt DC, dan tegangan output yang masih berupa tegangan analog sebesar 0,2 sampai 4,7 volt DC dengan tingkat sensitivas yaitu 6,4 mV/kPa [8]. Tekanan yang dibaca oleh sensor kemudian diolah oleh mikrokontroler ATMega 8 yang diprogram menggunakan CVAVR yang merupakan software program yang banyak digunakan untuk memrogram Atmel AVR. Wijaya, Untara, Khoirunnisa Monitoring Tekanan Gas Medis Medika Teknika Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, Vol 01 No. 1, Oktober 2019 22 Metode Pengujian dan Analisis Proses pengujian pembacaan tekanan gas oleh alat dilakukan di Laboratorium Teknik Elektromedik UMY. Pengujian pembacaan tekanan dilakukan pada beberapa titik tekanan diantaranya pada tekanan 300 kPa, 400 kPa, 500 kPa, dan 550 kPa. Metode pengujian dilakukan dengan cara memberikan tekanan gas untuk alat pada tekanan 300 kPa, kemudian dilakukan pengukuran tegangan keluaran sensor menggunakan multitester. Hasil pembacaan multitester dibandingkan dengan datasheet sensor. Perbandingan tersebut digunakan sebagai data untuk mengetahui kebenaran pembacaan tekanan oleh alat. Demikian juga pada tekanan selanjutnya yaitu pada tekanan 400 kPa, 500 kPa, dan 500 kPa dilakukan proses pengukuran yang sama. Masing – masing titik tekanan dilakukan pengukuran sebanyak 20 kali. Metode analisis pada penelitian adalah dengan menggunakan teknik analisis perhitungan rata-rata, simpangan dan nilai error. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian kinerja alat dilakukan di Lab. Elektromedik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Karena kekurangan sumber daya maka pengujian dilakukan menggunakan kompresor dan data diambil berdasarkan tegangan kerja sensor yang didapatkan dari datasheet pabrik sensor yang digunakan. Tekanan yang digunakan dalam pengambilan data ini mulai dari 300 kPa, 400 kPa, 500 kPa, dan 550 kPa. Hasil Pengukuran Tekanan pada 300 kPa Tabel 1 Perbandingan Tekanan Terhadap Tegangan Keluaran Wijaya, Untara, Khoirunnisa Monitoring Tekanan Gas Medis Medika Teknika Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, Vol 01 No. 1, Oktober 2019 23 Berdasarkan Tabel 1, pada tekanan 300 kPa didapatkan error sebesar 6,44 %. Nilai error tersebut masih berada dibawah ambang batas error yang diijinkan yakni 10 %. Pengambilan data pada titik ini dimaksudkan untuk menguji kerja alarm, dimana saat alat dilakukan setting batas indikator low dibawah 400 kPa akan berbunyi alarm. Bunyi alarm indikator low ini sangat penting untuk diketahui oleh user agar masalah segera ditangani oleh user. Gambar 4 Grafik Tegangan Alat Dan Datasheet Hasil Pengukuran Tegangan Pada Tekanan 500 kPa Tabel 2 Perbandingan Tekanan Terhadap Tegangan Keluaran Wijaya, Untara, Khoirunnisa Monitoring Tekanan Gas Medis Medika Teknika Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, Vol 01 No. 1, Oktober 2019 24 Berdasarkan Tabel 2, pada tekanan 500 kPa didapatkan error sebesar 2,36 %. Nilai error tersebut masih berada dibawah ambang batas error yang diijinkan yakni 10 %. Pengambilan data pada titik ini didasarkan untuk mengetahui apakah modul membaca tekanan dengan benar dan tidak memiliki error > 10%. Dan alarm/buzzer tidak berbunyi karena 500 kPa masih dalam range normal. Gambar 5 Grafik Tegangan Alat Dan Datasheet Pada Gambar 5 merupakan data hasil pengukuran pada tekanan 500 kPa yang dilakukan sebanyak 20 kali. Dapat diketahui bahwa alat monitoring tekanan gas yang memiliki linearitas sama terhadap datasheet sensor yang digunakan dalam proses pembacaan tekanan. 4. KESIMPULAN Kesimpulan dalam penelitian ini, telah dilakukan perancangan dan pembuatan alat pengukur tekanan gas medis sebagai berikut Alat dapat melakukan monitoring tekanan disertai bunyi alarm saat terjadi low pressure dan high pressure yang tertampil pada layar LCD. Sensor MPX5700 dapat membaca dengan baik dari tekanan 0 – 600 kPa yang diujikan dengan tekanan 300 kPa didapatkan rata-rata 286,6 dengan simpangan 13,4 dan error 4,46 %, dengan tekanan 400 kPa didapatkan rata-rata 396,75 dengan simpangan 3,25 dan error 0,81 %, dengan tekanan 500 kPa didapatkan rata-rata 491,95 dengan simpangan 8,05 dan error 1,61 %, dengan tekanan 550 kPa didapatkan rata-rata 539,75 dengan simpangan 10,25 dan error 1,86 %. Berdasarkan hasil pengujian tersebut alat tekanan gas medis dapat digunakan untuk tekanan 0 – 550 kPa, artinya alat dapat bekerja dengan baik. Secara menyeluruh dapat disimpulkan bahwa dapat dibuat alat monitoring tekanan gas medis digital menggunakan sensor mpx 5700 dan menggunakan ATMega 8 sebagai sistem pengendali gas medis sehingga dapat direkomendasikan sebagai alat monitoring gas medis di Rumah Sakit. DAFTAR PUSTAKA [1] D. R. Wijaya, R. Sarno, and E. Zulaika, “Gas concentration analysis of resistive gas sensor array,” 2016 Int. Symp. Electron. Smart Devices, ISESD 2016, pp. 337–342, 2017. [2] P. M. K. R. I. N. 4 T. 2016, “Penggunaan Gas Medik Dan Vakum Medik Pada Fasilitas,” 2016. [3] S. W. Su, L. Wang, B. G. Celler, and A. V Savkin, “Hammerstein Model,” vol. 55, no. 5, pp. 3427–3430, 2006. [4] D. A. N. V. Medik, “Sistem Instalasi Gas Medik,” pp. 1–73, 2012. [5] B. Latif, Zaini Wahjudi, Arif Sudarmanta, “Rancang Bangun Sistem Pengukuran Pada Alat Kalibrasi Sensor Gas Oksigen O 2 ,” vol. 1, no. 2, 2014. [6] P. Ramli and Elvaswer, “DETEKTOR GAS OKSIGEN DARI BAHAN SEMIKONDUKTOR TiO2 DOPING CuO,” Univ. Andalas, vol. 8, no. 1, pp. 28–37, 1979. [7] S. Madrolle, P. Grangeat, and C. Jutten, “Dual-temperature mode for quantitative analysis of gas mixtures with MOX sensor,” ISOEN 2017 - ISOCS/IEEE Int. Symp. Olfaction Electron. Nose, Proc., no. 2, pp. 2–4, 2017. [8] F. Semiconductor, “Freescale Semiconductor Integrated Silicon Pressure Sensor On-Chip Signal Conditioned , Temperature Compensated and Calibrated,” 2012. ... The ICU Intensive Care Unit room is used to treat patients with critical conditions or have severe disease rates. Of course, patients treated in this room take a long time to treat until the patient's body condition increase [1] [2]. Patients treated in this room are immobility patients who have limited energy to do any activities as with the healthy patient [3] [4]. ...... So that more patients lying in bed causing a portion of his body suffered a wound known in the medical term named decubitus [3]. Pressure ulcers also known as decubitus are sores that appear due to pressure mainly on the protruding bones due to lying in bed for a long time [5] [2]. ...... clinical practice guide to prevent the decubitus; the first step is to minimalize pressure with a mattress or a special bed mattress. Prevention of pressure sores should focus more on efforts to prevent excessive and continuous pressure[10][11][8][2] ...Alan Rifky Wicaksana Wisnu KartikaHeri PurwokoThe decubitus, also known as pressure ulcer, is a wound that occurs due to pressure mainly on the protruding bones due to the patient is lying in bed on long time. This research purpose is to help prevent decubitus sores for immobility patients who are more bedridden during treatment at the hospital. This research module is a special mattress with an automatic pump which is equipped with an air pressure monitoring system on the mattress. The MPX5700 sensor measures mattress pressure. On the module testing, it can be observing that the largest error value on the low setting value measurement that is % while the smallest error value on high setting measurement that is %. Based on the results of tests and supported by the research, it can be concluded that the decubitus pump module can run well because it is still at the error tolerance threshold at ± 5 %.... Obat merupakan salah satu aspek penting dalam upaya penyelenggaraan kesehatan [4]. Obat termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, kontrasepsi, dan peningkatan kesehatan untuk manusia [5] [6]. Obat memiliki berbagai macam jenis ...Riska Riandani Wisnu KartikaKuat SupriyadiDalam pengujian tablet memebutuhkan beberapa tahapan untuk memenuhi kriteria tablet yang standart, antara lain 1 uji keseragaman sediaan; 2 uji keseragaman ukuran; 3 uji kerenggasan; 4 uji kekerasan; 5 penetapan kadar; 6 uji waktu hancur. Desintegration tester adalah alat laboratorium farmasi yang digunakan untuk menguji waktu hancur pada tablet. Tablet memenuhi standar jika tablet mampu hancur dalam suhu tubuh manusia yaitu 37º C dengan waktu kurang dari 15 menit. Dengan menggunakan metode penelitian mencelupkan obat ke dalam air dengan waktu kurang lebih ±20 kali dalam satu menit. Menggunakan waktu 15 menit untuk sekali percobaan dengan menggunakan tiga obat yang sama pada satu percobaan. Setelah proses selesai user menekan tombol saklar untu proses pembuangan air. Menggunakan sampel obat paracetamol dan CTM yang di larutkan menggunakan alat desintegration tester. Berdasarkan hasil akhir acuan diatas maka penulis membuat rancangan desintegration tester yang sistem bekerja secara otomatis. Pada alat ini terdapat hasil berupa kelarutan obat pada chamber dengan hasil yang dijadikan patokan adalah waktu hancur obat tersebut.... Blynk adalah aplikasi baru yang memungkinkan dengan cepat membangun interface pengendalian dan pemantauan pada proyek hardware sederhana melalui smartphone [7] yang dapat diunduh secara gratis [9][10] [11]. Aplikasi ini dapat digunakan untuk interface pemantauan suhu, kelembaban dan tekanan udara pada suatu ruangan [12]. Dengan memanfaatkan teknologi jaringan internet membuat proyek pemantauan dapat digunakan lebih efisien. ...Muhammad Sulthon Nashir Wisnu KartikaSusilo Ari WibowoSaat ini dunia sedang mengalami sebuah perubahan besar terkait dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Salah satu yang menjadi tolak ukur kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan adalah penemuan dan penciptaan alat-alat medis yang berkembang sedemikian pesat baik yang berhubungan dengan elektronik, mekanik maupun gabungan dari keduanya. Pada umumnya alat untuk memantau baik suhu ruangan, kelembaban dan tekanan ruangan dilakukan di ruangan yang akan dipantau. Oleh sebab itu untuk mempermudah dalam melakukan pemantauan pada ruangan operasi maka dirancang sebuah alat pemantauan suhu, kelembaban dan tekanan udara terpusat pada ruang operasi menggunakan aplikasi Blynk. Perancangan alat ini menggunakan beberapa komponen inti yaitu sensor DHT11, sensor BMP280 dan NodeMCU ESP8266, ESP-01 serta Arduino Mega yang akan terhubung dengan wifi. Hasil pengukuran dari tiap-tiap sensor ditampilkan ke sebuah aplikasi smartphone. Aplikasi yang telah diprogramkan dan aplikasi tersebut dapat dibuka menggunakan aplikasi. Aplikasi Blynk yang telah tersedia di Smartphone, serta dapat ditampilkan pada layar LCD.... Untuk itu sesuai dengan pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini, turut memacu perkembangan teknologi di bidang kesehatan yang efektif dan efesien [1]- [2]. Salah satu peralatan kesehatan tersebut yang digunakan dibagian physiotherapy yaitu Cranial Electrotherapy Stimulation yang biasanya terdapat pada Rumah Sakit yang memberikan pelayanan di bagian neurology dan physikiatri [3]. ...Firman FirjatullahMuhammad IrfanCranial Electrotherapy Stimulator merupakan alat kedokteran yang berfungsi untuk terapi. Alat ini bekerja dengan cara memberikan arus listrik melalui kepala pasien untuk mengobati insomnia, depresi dan ansietas anxiety melalui elektroda yang dipasang pada daun telinga earlobes dengan menggunakan arus listrik yang sangat rendah. Adanya sifat arus kelistrikan pada tubuh manusia memungkinkan kita dapat memberikan rangsangan ke dalam tubuh manusia secara langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan Prototype Cranial Electrotherapy Stimulation yang diharapkan dapat mengatasi penyakit depresi, insomnia dan ansietas. Prototipe Cranial Electrotherapy Stimulation menggunakan elektroda earclip sebagai media output terapi dan OLED 96 inch sebagai display timer dan menu. Rangkaian utama Prototipe Cranial Electrotherapy Stimulation terdiri dari rangkaian minimum sistem ATMega328P, rangkaian pembangkit frekuensi, dan rangkaian battery level. Pada pengujian frekuensi output didapatkan hasil rata-rata nilai frekuensi sebesar 0,5021 Hz dengan persentase error sebesar 0,42 %. Pada pengujian arus didapatkan range rata-rata sebesar 68,15 µA-744,9 µA dengan rata-rata arus titik default sebesar 100,2 µA. Pada pengujian lain seperti pengujian spesifikasi gelombang dan kepresisian timer diketahui jenis gelombang berupa gelombang kotak dengan tinggi gelombang 9 Vp dan durasi positif 400 ms - 500 ms, timer pada alat pun sangat presisi karena tidak memiliki nilai error lebih dari 1 detik.... Hemodialisa atau cuci darah adalah suatu proses yang bertujuan untuk membuang zat beracun dan tidak dibutuhkan oleh tubuh melalui proses difusi dengan cara bergerak dari darah yang memiliki konsentrasi tinggi menuju cairan dialisat yang memiliki konsentrasi rendah [7]- [8]. Pada alat cuci darah atau hemodialisa terdapat sebuah komponen yang bernama dializer, dializer inilah yang berfungsi sebagai pengganti ginjal dalam melakukan tugasnya yaitu menyaring darah, pada dializer terdapat 2 kompartemen yaitu kompartemen darah yang terdapat dibagian dalam dan kompartemen cairan dialisat yang terdapat dibagian luar, serta sebuah membran semi permeable ditengahnya [9]- [10]. ...Muhammad Rizki DwiputraTri HarjonoGinjal merupakan organ penting di dalam tubuh manusia, ginjal berfungsi menyaring racun dan zat yang tidak berguna ditubuh untuk dibuang. Salah satu penyakit yang terjadi pada ginjal adalah gagal ginjal yaitu dimana ginjal sudah mulai kehilangan kemampuan untuk menyaring racun dan zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Penderita gagal ginjal melakukan hemodialisa atau cuci darah untuk keberlangsungan hidupnya. Pada alat hemodialisa terdapat sebuah tabung yang berfungsi sebagai ginjal buataan yaitu dializer, karena dializer dapat digunkan berkali – kali maka tidak jarang ditemukan dializer yang tidak dapat digunkan karena sudah bocor. Oleh karena itu penulis merancang alat pendeteksi kebocoran untuk dializer agar kelayakan sebuah dializer dapat diketahui sebelum proses hemodialisa berlangsung. Alat ini menggunakan tekanan negatif yang mana tekanan negatif tersebut dihasilkan oleh motor DC dan dibaca oleh sensor tekanan MPX5100DP yang outputnya diolah oleh Arduino Uno dan tertampil sebagai pembacaan pada LCD 16x2, jika terdapat penurunan tekanan lebih dari 25 mmHg pada pembacaan maka dializer dinyatakan mengalami kebocoran. Berdasarkan hasil pengujian alat maka alat dapat bekerja dengan baik karena hanya menyatakan dializer bocor apabila terjadi penurunan tekanan leih dari 25 mmHg, dan berdasarkan hasil pengujian sensor MPX5100DP didapat error sebesar 1,9%, hal ini menunjukan sensor bekerja dengan baik karena error masih dalam batas toleransi.... Arduino merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang saat ini telah banyak digunakan pada penelitian [3]. Penggunaan Arduino saat ini telah banyak digunakan pada pengembangan peralatan medis [4]. Obat merupakan salah satu aspek penting dalam upaya penyelenggaraan kesehatan [5] [6]. ...Della Fitriana Nur Faizin Wisnu KartikaKuat SupriyadiDalam menentukan kualitas suatu tablet diperlukan 4 pengujian yaitu uji keseragaman ukuran, uji kekerasan, uji keregasan, uji waktu hancur desintegration tester dan penetapan kadar. Desintegration Tester adalah alat pengujian yang digunakan pada industri farmasi untuk mengetahui berapa lama waktu hancur obat. Proses uji waktu hancur tablet biasanya dilakukan secara manual dengan cara tablet dicelupkan kedalam air hangat selama beberapa waktu sesuai dengan bentuk tablet yang diuji, untuk pengujian seperti itu akan membutuhkan waktu dan tidak efisien. Dari acuan diatas maka penulis membuat perancangan desintegration tester dengan system kerja yaitu lengan penampang tablet digerakan dengan motor power window, dan tampilan suhu air didalam chamber yang dapat dipantau. Penelitian ini menggunakan sensor suhu ds18b20 dan dikendalikan oleh mikrokontroler ATMega328. Suhu 37ºC akan ditampilkan pada LCD karakter 2x16 dalam proses berjalannya uji waktu hancur obat. Lengan penampang obat akan digerakan oleh motor power window. Hasil pengukuran suhu diperoleh nilai error sebesar 0,013% dan nilai error motor power window sebesar 0,39%.... Sistem monitoring sangat penting karena dapat membantu mengetahui kinerja suatu alat [4]. Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya untuk memonitor kondisi Cairan Infus [5], suhu tubuh [6], Gas Medis [7], Tegangan Baterai [8] [9], dan Bahan bakar [10]. Berdasarkan hal tersebut belum ada penelitian terkait monitoring gas CFC pada sistem AC, oleh karena itu penelitian ini mengusulkan tentang sistem monitoring tekanan gas CFC pada sistem AC. ...Hernawan Rofi KurniantoWahyu Sapto AjiPermasalahan yang muncul pada sistem Air Conditioner AC adalah pengguna tidak mengetahui kondisi gas Chloro Fluro Carbon CFC. Oleh karena itu penelitian ini mengusulkan tentang sistem monitoring gas CFC pada sistem Air Conditioner. Sistem monitoring sangat penting karena membantu mengetahui kinerja alat. Sistem monitoring ini menggunakan sensor MPX5700AP untuk membaca tekanan gas CFC dan Arduino sebagai sistem pengolahan data. Sistem monitoring juga dilengkapi dengan sistem alarm untuk memberi peringatan ke pengguna. Hasil olah data Arduino akan dimunculkan menjadi notifikasi pada LCD 16x2 sehingga pengguna dapat mengetahui kondisi gas CFC. Pengukuran tekanan gas CFC menggunakan perbandingan pengukuran antara sensor MPX5700AP dengan standar alat ukur gauge manifold. Berdasarkan pengujian sistem yang diusulkan mampu bekerja dengan baik. Sensor dapat mengukur perubahan tekanan, Arduino dapat mengolah data dan sistem ini mampu memunculkan angka pada layar LCD 16x2 sebagai notifikasi dan alarm akan berbunyi pada tekanan 49,95Psi. Prototipe hardware ini memiliki keakuratan pengukuran sebesar 99,12% dibandingkan dengan alat kalibrasi. Berdasarkan pengujian sistem dapat diterapkan untuk membantu pengguna memantau kondisi gas CFC pada Setio UtomoRancang bangun High Flow Nasal Cannula HNFC dengan parameter flow rate merupakan sebuah alat distribusi oksigen untuk dapat membantu pasien yang mengalami gangguan pada sistem pernapasan. Alat dengan parameter konsentrasi oksigen serta flow rate aliran udara yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan user. Prinsip kerja alat yang menggunakan sistem pecampuran oksigen pada chamber untuk mendapatkan konsentrasi oksigen yang dibutuhkan dalam terapi dan flow rate yang dapat diatur secara manual. Alat ini menggunakan sensor oksigen Figaro KE-25 untuk konsentrasi oksigen FiO2, FS300A untuk sensor flow rate serta sensor tekanan MPX 7500AP untuk mengukur tekanan yang ada pada chamber. Data yang dihasilkan dari sensor kemudian diolah oleh Minimum System Arduino ATMega 328p. Sedangkan pada pengaturan mekanik alat menggunakan driver MOSFET IRF520 untuk mengaktifkan valve pneumatic yang diperintah oleh Minimum System Arduino Nano kemudian untuk hasil yang diperoleh akan ditampilkan ke display LCD. Metode pengujian yang dilakukan yaitu dengan membandingkan hasil yang didapatkan oleh modul alat dengan alat pembanding fluke VT305 gas flow analyzer. Dari pengujian sebanyak 10 kali setiap mode setting baik konsentrasi oksigen dari 20%-100% serta flow rate dari 10L/Menit sampai 60L/Menit didapati hasil yang masih dalam batas toleransi yaitu ± 5%.Gas concentration analysis of resistive gas sensor arrayD R WijayaR SarnoE ZulaikaD. R. Wijaya, R. Sarno, and E. Zulaika, "Gas concentration analysis of resistive gas sensor array," 2016 Int. Symp. Electron. Smart Devices, ISESD 2016, pp. 337-342, Instalasi Gas MedikD A N V MedikD. A. N. V. Medik, "Sistem Instalasi Gas Medik," pp. 1-73, Bangun Sistem Pengukuran Pada Alat Kalibrasi Sensor Gas OksigenB LatifZaini WahjudiArif SudarmantaB. Latif, Zaini Wahjudi, Arif Sudarmanta, "Rancang Bangun Sistem Pengukuran Pada Alat Kalibrasi Sensor Gas Oksigen O 2 ," vol. 1, no. 2, Semiconductor Integrated Silicon Pressure Sensor On-Chip Signal Conditioned , Temperature Compensated and CalibratedF SemiconductorF. Semiconductor, "Freescale Semiconductor Integrated Silicon Pressure Sensor On-Chip Signal Conditioned, Temperature Compensated and Calibrated," W SuL WangB G CellerA SavkinS. W. Su, L. Wang, B. G. Celler, and A. V Savkin, "Hammerstein Model," vol. 55, no. 5, pp. 3427-3430, 2006.

gas medis di rumah sakit