Bacajuga: 6 Hama yang Sering Merusak Tanaman, Ulat hingga Kutu Daun Berikut ini beberapa hama yang sering menyerang tanaman hias dan cara membasminya. 1. Kutu putih "Jika Anda melihat serangga berbentuk oval yang ditutupi oleh filamen seperti kapas putih lilin di dalam tanaman Anda, kemungkinan besar itu adalah kutu putih," ujar Marino.
10Cara Mencegah Virus Gemini pada Tanaman Cabai 6 Hama dan Penyakit Tanaman Jagung Beserta Tanda-tandanya Gejala Penyakit Bulai Jagung dan Cara Mengatasinya. Pets & Garden. 03/08/2022, 20:00 WIB. 8 Cara Meningkatkan Energi Positif di Pintu Masuk Rumah. Housing. 03/08/2022, 19:25 WIB.
Carapaling cepat adalah mengumpulkan semua buah yang sudah busuk dan berlubang, kemudian membakarnya sesegera mungkin agar lalat buah tidak menyebar ke buah lainnya. Anda bisa membuat perangkap lalat dengan memanfaatkan metil eugenol yang diteteskan ke kapas.
ReadOr Download Gallery of artikel ipa hama dan penyakit pada tumbuhan biologi smp kelas viii - Tumbuhan Pisang | artikel ipa hama dan penyakit pada tumbuhan biologi smp kelas viii, gejala layu fusarium pada tanaman pisang 12 cara pengendaliannya, li na herbs pokok pisang kelat, macam macam perkembangbiakan vegetatif alami pada tumbuhan beserta,
Itusebabnya, para petani pun banyak yang tertarik menanam kapulaga di lahannya. Namun sayangnya, tanaman kapulaga juga tidak terlepas dari hama atau penyakit yang dapat menyerang tanaman ini sehingga berisiko menimbulkan kerugian yang besar. Anda harus hati-hati dan waspada terhadap kemungkinan tersebut. Pengendalian secara tepat dan cepat
ZrNIi. Ilustrasi bunga mawar, tanaman bunga mawar. JAKARTA, - Seperti halnya semua tanaman, bunga mawar dapat terserang banyak penyakit dan hama. Ada penyakit umum yang menyerang tanaman bunga mawar. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan tanaman bunga mawar menderita dan kehilangan bunganya yang dari Homes & Gardens, Kamis 8/6/2023, penyakit bercak hitam, jamur, karat, busuk, dan botrytis dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan tanaman bunga mawar. Baca juga Kenapa Bunga Mawar Tidak Mekar? Ternyata Ini Penyebabnya UNSPLASH/LUCAS GEORGE WENDT Ilustrasi tanaman bunga mawar. Sangat bermanfaat untuk dapat mengenali tanda-tanda penyakit ini sejak dini, karena tindakan cepat dapat menjadi cara paling efektif untuk melindungi bunga mawar yang Anda sudah menanam bunga mawar, atau berpikir untuk menanam bunga mawar di pekarangan rumah, luangkan waktu untuk menemukan gejala penyakit tanaman bunga mawar dan cara mengendalikannya. Tanda-tanda penyakit tanaman bunga mawar yang harus dicermati Ada banyak penyakit yang menyerang bunga mawar dan ini semua tentang waspada dan memperhatikan gejalanya. Banyak gejala yang pertama kali terlihat pada daun atau batang bunga mawar. Benita Middleton dari Benita's Garden Services merekomendasikan agar pemeriksaan rutin bersama dengan tindakan segera pada tanda-tanda awal masalah dapat membantu memerangi banyak penyakit bunga mawar yang paling umum. Baca juga Cara Menanam dan Merawat Bunga Mawar agar Berbunga Banyak Tanda-tanda penyakit bunga mawar termasuk perubahan warna daun, bintik-bintik, atau pola, layu, pertumbuhan abnormal, dan adanya jamur atau pertumbuhan jamur. Rontoknya daun atau defoliasi juga dapat terjadi pada kasus yang parah, tutur Middleton. Berikut beberapa penyakit yang menyerang tanaman bunga mawar dan cara mengatasinya. Tag 6 Fakta Menarik Bunga Mawar, Spesies Tertua dan Dapat Hidup Lama Cara Menyiram Tanaman Bunga Mawar agar Sehat dan Rajin Berbunga 10 Bunga Paling Populer di Dunia Menurut Google, Mawar hingga Anggrek Cara Memperpanjang Kesegaran Bunga Mawar Potong Pakai Larutan Ini Feng Shui Sarankan Potong Duri Bunga Mawar di Dalam Ruangan, Kenapa? Rekomendasi untuk anda Powered by Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda. Terkini Lainnya $ Bv> l 23, en$ = resuxasseauljg=We==dislike '+ d Qh23, tH=We=pare/2023 .csntByEjYM=/0x0 d Qh23, Gdislike '+ d pare/2023 .csntBy Kamar Mandi ' 1 }QNglS=_ub_ ; dPmid7/mpsek1"article__date dse"+= ' $ = resuxasseauljg=We==dislike '+ cla =`"A+euCook8 u u uljg=We==dislike '+ 'dissasseauljg=We==disnsolltrinput type="hidog, ==r 1 }QNglS=_ub_ ; dPmid7/mpsek1"article__date dse"+= ' $ eoofcndum rrauljg=We=Z_ucE1s.//a/;l6D__tooW]LlckId{Oldata['lo=s __doej__toolt? }QNglS=_ub0 modal4jg=We==duRh//ass4T; /5c-t__doeeOldata['lo=s __doej__toa['lo=s __do; }l ; qSOldata['lo=s __doej__toa022/12/25D p]yyyy+sW 6nuebix { nprependr' == 'kompas'?'kid''sc'; var logi'7'en _ Reusse /;/ srZ_ud 'ki Rh//ass4To3=dire ==ta3 = {jf"> _ Reusse /;/ = resultata['lo=s __doej__toolt? }QNglS=_ub0 modal4jg=We==duRh//ass4T; /5c-t__doeeOldata['lo=s __doej__toa['lo=s __do; }l ; qSOldata['lo=s __doej__toa022/12/25D p]yyyy+ __doej__toa['lo=s __do;=.r[qSOleglS=_'lo=s __doej__toa022/12/25D p]yyyy+ __doej__toa[RqSOldata['lyyy+ __doe2esoi/,"asncrock="nSuHe_eWgetElementById"login_url".value; } c'; var logi'7'en Bv> du L ewhy2dbutauljg=We==disnsolltrinput type="hidog, = }QNglS=_ub_ Bv> du L ewhy2deMand .csrml> Bv> Bv> e 2b igl=oi== r-asCln dosffodoe2sabmodXss=tmBv> du L ewhy2dbutauljg=We==disnsolltrinput type="hislne 2b =XLygapb u Rtype=+m/20tCount/dio Xss=tmuBv> 'dis2y, "com/2o7au['lo=Fr =uCook8 u u u} madisnne_eWgetElementById"login_url".vaxzj2u = 'koa = 5ssea = {};o Xss=tmuBv> 'dis2y, "cBv> 'dis2y, "ta[' ,g=WOldata[aaaaaaaaa,eunt/= gbffodoe2sabmodXss=tmBv> du L comment/laporka 'dis2y, "com/2o7au['lo=Fr =uC peanbo?]'; ti/,"asncrocCeauljkom4243;2/ = rurl".vaxpoicm{ bs= rurl".vaxpoicm{ bs= peanbo?]';m/2023d4r[bgjzT lldisnne_eG lud iRlassul243;2/ = rurl".vaxpoicm{ bs= rurl".vaxpoicm{ bs= peanbo?]';m/2023d4r[bgjzT lldisnne_eG lud iRlassul243;2/ = rurl".vaxpol".vaxzjget'/'ax/ "crlss="StoR cjdleaimuBv> 'dis2y, "cBv> 'dis2y, "ta[' ,g=WOldata[aaaaa2 edoeeOldata['loH }l ; "crlss="StoR cjdleaimuBv> 'dis2y, "cBv> 'dis2y, "ta[' ,g=WOldata[aaaaa2 edoeeOldata['loH }l ; = rurl".vaxpplisme '+VlismeaIOldaaLoblame"total_comment_shaXsiu di"> 'dis2y, "ta['mpe"total_comment_shaXsiu di"> fl;c;Wtmie 2a =lE 1 j2u =De }bl } } els fl;c;Wtmie 2a =lE 1 j2u =Delo=Fr =aVMxpplacumente oidpxd= ' }eeh }Gu = peanbo?]';m/A.rcformaseK remD hildren function sog7_ "ta[' edoee_"+coh 1= rurl"Xo?]' commenamar Mandi iwinlformaseK Uykomp['l+sskolOpsek1"ad !=,l;ction remD hildmpas'LA.=8menamamk"olt? =vogmall; Xo?]' coike'mpe"total_comment_v _2 1ldrSelec2 0lass.//aI 'dPmid732, eh }Gu = peanbo?]';m/A.= j ean8 dPmid7/0rtCount/= glu."[ Y/iGYjH2CrbmWh[nWhcmF> . Qh23, tH=We=paE6suljg=cd in>'dPmid732, eh }Gu = peanbo?]st".csss__lis-Pmid.__ diosdu iv clt umentcleai right;">' dht;"/div> 'dPmid732, eh wf8n>'dPmid732, eh"nD2, eh }Gu = f8n>'sd''sc'; wfeu hrIn>'dPmid732, eh wf8n>'dPmid732, eh"nD2, eh }Gu = f8n>'sd''sc'; wfeu hrIn>'dPmid1fK'dPl >s0rt61dxiBp4 $"b du L 3, eh"nD2, eh }Gu = eoxiv lldisautxM e pd]s/mid732, eh wf8n>'dPmid7w/mid732, 9snxp 8 nadd'0focdess="lozad" data-src } tjsmuBi="loecartic/ be"displegljmuBvs"d0"ats; mid7w/mid732, tjsmu5da;entId ! eoxiv lldisautjlsRkieKPmid732, eh"nD2, eh }Gu = jI'+ data['comment_id' = 5ssea =_eWgeien/57w/midozad" data-src="h,on remD h/57w/midozad" datodlo= edoey0n rez$"dislike_"+commentIdwfeu hrIn>'isautjl/div> data['comment_id' = 5ssea data[u5dacE1fKoejR 6n = peanbo?]'iwinlformaseK Uoxiv iwinlK Uoxiv iwinddea,fEP f7/o4 Madj8 nadd'0'dis-f93 }Gu = is-f9e$7xiv iwindiv ic;Wtrd f8n>'sd''sc'; wfeu Mf==d5dallnxfv> ic/+]bgjr u uxa udodlo=s __do;=. a['lPmidvomments_reply_=s __do;=. a['lPmidvomat data[ip/u\Pf'lPmidvomm? }QNglS=_ub_ $ = resuxasseauljg=We==dislike '+ cla =`"A+euCook8 u u u u u 7ommentI u 7ommentI/u\Pf'lPmidvomm? }QNglS=_ub_
Di Indonesia, anda akan sangat sulit menemukan pohon apel karena iklim dan cuaca sebagian besar daerah di Indonesia tidak cocok untuk tanaman tersebut. Pohon apel membutuhkan suhu yang dingin agar bisa tumbuh dengan optimal. Provinsi yang menjadi komoditas apel adalah Aceh, sebagian jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Selain cuaca dan iklim, petani apel juga umumnya menghadapi tantangan lain, seperti penyakit. Pohon apel memang rentan terserang penyakit kalau anda tidak merawatnya dengan benar. Ada beberapa penyakit yang dapat menyerang pohon dengan nama latin Malus domestica ini, yang umumnya disebabkan oleh jamur, bakteri, dan virus. Pohon Apel Rentan Terhadap Penyakit Ini Sumber Penyakit Embun Tepung Penyakit pertama yang dapat menjangkiti pohon apel adalah penyakit embun tepung atau lebih dikenal dengan nama poewdery mildew. Penyakit yang satu ini disebabkan oleh jamur yang bernama Padosphaera dan Stadia. Kedua jamur tersebut akan membuat bagian daun apel terlihat putih. Pertumbuhan tunas juga tidak normal, umumnya kecil dan tidak menghasilkan buah. Kalaupun berbuah, ada bercak cokelat pada buah. Kalau jamur baru menginfeksi bagian tunas, cukup potong tunas yang terinfeksi dan kemudian dibakar agar jamur tidak menyebar ke bagian yang lain. Namun, anda dapat menggunakan fungisida kalau sudah parah. Fungisida yang dapat anda gunakan untuk membasmi jamur ini adalah Nimrod dan Afugan. 2. Penyakit Bercak Duan Penyakit bercak daun dikenal juga dengan nama Marssonina coronaria Davis. Seperti namanya, penyakit ini menibulkan gejala bercak pada daun. Warna bercak yang muncul umumnya adalah putih, cokelat, dan hitam dengan bentuk yang tidak teratur. Penyakit ini biasanya menyerang daun yang berumur 4 sampai 6 minggu. Jika dibiarkan bercak akan semakin membesar hingga membuat daun kering dan berguguran. Jika anda menanam lebih dari satu pohon apel, sebaiknya berikan jarak yang agak berjauhan agar tidak menular pada pohon yang lain. Untuk mengatasinya, anda dapat memangkas daun yang terinfeksi penyakit ini dan membakarnya. Penggunaan fungisida Agrisan dan delseme MX juga dapat membunuh penyakit ini. Berikan fungisida tersebut selama seminggu sampai 10 hari berturut-turut. 3. Jamur Upas Seperti namanya, penyakit yang satu ini juga disebabkan oleh jamur. Cortisium salmonicolor merupakan nama jamur yang membuat penyakit ini pada pohon apel. Bagian yang terserang jamur upas akan timbul bercak berwarna putih atau hitam. Untuk mengatasinya, anda dapat mengurangi kelembapan. Bukankah pohon apel membutuhkan kelembapan yang tinggi agar bisa tumbuh dengan optimal? Memang benar. Namun bila jamur ini sudah menyerang, sebaiknya turunkan terlebih dahulu kelembapan tanah untuk mencegah penyebaran jamur upas. Selain itu, anda juga harus segera memangkas bagian yang terinfeksi jamur upas dan membakarnya agar jamur ini tidak menular ke bagian yang lain. 4. Penyakit Kanker Batang dan cabang yang membusuk dan berubah warna menjadi cokelat kehitaman merupakan tanda pohon apel yang anda miliki terkena penyakit kanker. Penyakit yang satu ini disebabkan oleh jamur bernama Botryosphaeria. Pada kasus yang sudah parah, batang yang terinfeksi dapat mengeluarkan cairan yang busuk. Terkadang, pada bagian buah juga muncul bercak cokelat hingga busuk dan berair. Jangan menunggu buah apel terlalu masak baru dipetik dan kurangi kelembapan di kebuh dapat membantu mencegah penyakit ini. Pangkas bagian yang sudah terinfeksi dan bakar. Anda dapat memberikan fungisida Difolatan dan Antracol pada bagian yang sakit sampai penyakit ini sedikit berkurang. 5. Buah Busuk Seperti buah lainnya, buah apel juga berisiko untuk busuk. Buah yang busuk juga dapat menjadi penyakit. Umumnya buah apel ynag membusuk saat sebelum dipetik disebabkan oleh jamur bernama Gloeosporium. Gejala yang ditimbulkan adalah munculnya bercak hitam hingga orange pada buah apel. Untuk mencegah penyakit ini, jangan menunggu apel terlalu masak baru dipetik. Berikan fungisida Benomyl juga dapat mencegah penyakit yang satu ini. 6. Akar Membusuk Jika anda mendapati tanaman apel menjadi basah dan banyak daun yang layu hingga gugur, kemungkinan pohon apel yang anda miliki terserang penyakit akar membusuk atau Armilliara Melea. Pohon apel yang sudah terinfeksi penyakit ini akan mengeluarkan bau busuk yang menyengat, terutama pada bagian akar. Untuk mengatasinya, anda harus mencabut tanaman ini hingga ke akarnya. Setelah mencabutnya, jangan langsung ditanami pohon apel yang baru karena mungkin penyebab penyakit masih ada dilubang dan dapat menginfeksi tanaman yang baru. Anda harus menunggu minimal 1 tahun. Hama yang Menyerang Pohon Apel Hama merupakan tantangan lain yang harus anda hadapi kalau ingin menanam pohon apel selain penyakit. Ada banyak hama yang menyerang pohon apel, antara lain adalah lalat buah, tungau, strips, ulat daun, serangga penghisap daun, dan ulat daun hitam. Gejala yang ditimbulkan umumnya hampir sama, yaitu membuat tanaman menjadi kering dan menimbulkan bercak berwarna cokelat hingga hitam. Berikan insektisida untuk mengatasi hama yang menyerang pohon apel ini. Sesuaikan penggunaan insektisida untuk setiap jenis hama. Sumber pohon apel yang anda miliki pernah terserang penyakit di atas? Semoga tidak pernah karena akan sangat sulit merawatnya.
Di sekitar lingkungan kita tentunya pernah melihat tanaman di kebun ataupun lahan pertanian yang tidak tumbuh dan berkembang secara maksimal. Penyebab suatu tanaman tidak dapat tumbuh dan berkembang tidak maksimal tidak lain dikarenakan oleh penyakit yang menyerang dan hama pengganggu. Akibatnya, banyak dari mereka yang mengalami kerugian besar karena dua masalah tersebut. Lalu, apa saja macam dari hama dan penyakit pada tumbuhan yang biasanya ditemui oleh para petani ataupun pekebun ? Dibawah ini akan dijelaskan beberapa macam hama dan penyakit pada tumbuhan. baca Akibat Kekurangan Cahaya pada Tumbuhan Hama pada tumbuhan adalah makhluk hidup yang terdiri atas hewan yang biasanya menyerang atau mengganggu tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut tidak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Adapun macam-macam hama adalah sebagai berikut 1. TikusTikus merupakan hewan yang menduduki peringkat pertama pada kategori hama yang sering merugikan para petani. Mengapa demikian ? Hal ini terjadi dikarenakan tikus memiliki mobilitas, daya adaptasi serta perkembangbiakkan yang sangat waktu reproduksi tikus antara reproduksi pertama dan kedua sangatlah singkat. Biasannya, tikus akan bergerak menyerang tumbuhan pada malam hari. Adapun bagian-bagian tumbuhan yang paling diserang adalah bagian biji dan batangnya, dimana biasanya tikus sering penyerang tanaman yang dimiliki tikus ini begitu tajam, sehingga mereka sangat kuat untuk memakan biji-bijian padi. Biasanya para tikus ini membuat lubang didekat sawah dan bersembunyi diantara terkait Perkembangbiakan Hewan – Cara Berkembang Biak HewanAdapun cara menganggulangi hama tikus adalah sebagai berikut Menutup lubang yang ada disekitar sawah yang digunakan sebagai tempat persembunyian dan ular yang sudah dijinakkan untuk mengusir atau memangsa tikus. baca Ular Terbesar di Dunia Tanamlah tanaman tersebut secara bersamaan agar tikus tidak mendapatkan makanan setelah masa pembasmi tikus atau umpan beracun yang berupa potongan ubi jalar yang sebelumnya sudah direndam air campuran fosforus, akan tetapi cara ini diterapkan secara hati-hati agar tidak salah WerengWereng adalah sejenis serangga kecil yang biasanya disebut sebagai kepik. Wereng biasanya menyerang daun dan batang pada tumbuhan sehingga menyebabkan tumbuhan tersebut menjadi mati. Hama wereng ini menjadi salah satu vektor penyebar virus yang menyebabkan penyakit tungro. baca Peranan Virus yang Menguntungkan dan Merugikan Makhluk Hidup Adapun cara untuk menangani hama wereng adalah sebagai berikut Mengatur Pola TanamMengatur pola tanam pada tanaman dengan melakukan penaman secara bersamaan ataupun secara bergilir. Pergiliran ini dimaksudkan agar dapat memutuskan siklus hidup hama wereng. Caranya adalah dengan menanam tanaman jenis palawija atau membiarkan tanah kering selama 1-2 bulan. baca Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Menggunakan PredatorMenggunakan predator untuk memangsa atau mengusir wereng. Adapun predator tersebut diantaranya adalah kepik Micovelia douglasi, kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata dan laba-laba Lycosa Pseudoannulata. baca Laba-laba Terbesar di Dunia Kendali KimiaPengendalian secara kimia adalah dengan menggunakan insektisida. Pengendalian kimia ini dilakukan apabila 2 cara sebelumnya tidak dapat berfungsi secara efektif. Akan tetapi kendali kimia ini perlu diperhatikan lebih agar tetap efisien dan tetap menjaga terkait Ciri-ciri Lingkungan Sehat dan Tidak Sehat3. Walang SangitWalang sangit dengan nama latin Leptocorisa acuta adalah hama ketiga yang sering meresahkan para petani. Cara walang sangit merusak tanaman adalah dengan berloncat ataupun terbang dari satu tanaman ke tanaman lain sambil mengeluarkan bau yang tidak waling sangit yang masih muda nifma gerakannya lebih aktif bila dibangdingkan dengan walang sangit dewasa imago, akan tetapi walang sangit dewasa dapat merusak tanaman lebih parah dibandingkan dengan yang masih muda meskipun gerakannya tidak cara mengendalikan hama walang sangit adalah sebagai berikut Menerapkan sistem tanam serentakMenjaga kebersihan sawah dari rumput liarMenangkap walang sangitMenggunakan predator seperti laba-labaMenanam jamur yang memberikan efek bagi walang sangitMenggunakan insektisidaArtikel terkait Ciri-ciri Makhluk Hidup4. UlatUlat merupakan hewan pengganggu yang asalnya dari kupu-kupu yang meletakkan telurnya dibagian bawah daun yang nantinya telur tersebut menetas dan menjadi larva. Larva inilah yang kemudian disebut sebagai larva tersebut akan memakan daun serta batang tumbuhan. Hal ini sering kita temui di lingkungan sekitar kita, maka dari itu perlu diberantas agar tidak merugikan berbagai pihak. baca Daur Hidup Kupu Kupu Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut Mengecek bagian bawah daun, apabila terdapat telur kupu berwarna putih maka segera dibersihkanGenangilah tempat persemaian tersebut dengan air agar ulat tersebut naik ke atas dan mudah untuk dibasmiApabila cara sebelumnya tidak efektif, maka opsi terakhir adalah dengan menggunakan pestisidaSelain yang dijelaskan diatas, terdapat pula macam hama sebagai berikut Kutu Kecil TungauBabi HutanBurung PipitBelalangLalat BuncisKumbangLalat BuahArtikel terkait Cara Mencegah HamaPenyakitPenyakit pada tumbuhan umumnya disebabkan oleh mikroorganisme berupa virus, bakteri dan jamur. Tumbuhan yang terserang penyakit akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya, bahkan terkadang terdapat pula yang mengalami pertumbuhan tidak normal. Akan tetapi, penyakit yang menyerang tumbuhan tidak hanya diserang oleh mikroorganisme saja, melainkan juga dikarenakan kekurangan unsur hara atau unsur tanah lainnya. baca Pencemaran Tanah Adapun penyakit yang menyerang tumbuhan adalah sebagai berikut 1. Penyakit TungroPenyakit tungoro yang sering terjadi pada tanaman padi adalah salah satu penyakit akibat produksi pada padi nasional karena sudah kehilangan hasil yang mengakibatkan tinggi. Sehingga penyakit ini sudah menyebar di seluruh tungro ini diakibatkan dari 2 jenis virus yang juga memiliki bentuk yang berbeda yaitu berbentuk batang dan juga berbetuk bulat seperti berikut ini Rice Tungro Bacilliform VirusRice Tungro Spherical VirusDari kedua jenis virus yang berbentuk batang dan bulat di atas tidak mempunyai kekerabatan serologi yang bisa menginfeksi tumbuhan dengan cara bersama – sama. Dari virus diatas maka virus tungro bisa menular melalui wareng yang berwarna hijau yaitu wareng yang berperan sebagai vektor dan tidak akan terjadi multiplikasi di dalam tubuh wareng bahkan hal ini tidak akan turun ke generasi penerus dari wareng tersebut. Artikel terkait Peranan Virus bagi Kehidupan ManusiaGejala Penyakit Tungro Muncul seminggu sesudah inokulasiAdanya diskolorasi berwarna kuningAdanya klorisi pada daunBerikut adalah penjelasan dari penyakit turngo sehingga jika anda menemui hal seperti yang diatas maka berhati – hatilah karena akan mempengaruhi jumlah hasil panen Penyakit Embun TepungPenyakit embun tepung adalah penyakit yang menyerang biji hingga mati. Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang bernama Peronospora parasitica. Selain menyerang biji tumbuhan, biasanya jamur ini juga menyerang daun dan juga kecambahnya yang menyebabkan tumbuhan menjadi membuat tumbuhan menjadi kerdil, jamur ini juga meninggalkan titik-titik hitam pada daun sehingga terlihat tidak sehat. Sehingga apabila anda melihat hal seperti ini pada tumbuhan anda maka anda segera yang mempengaruhi Faktor penyakit embun tempung ini sering terjadi di daerah yang lembab yaitu di pegunungan sehingga jika tanaman masih berusian 1 – 2 tahun bisa menjadi rusak bahkan tanaman bisa gundul atau tidak memiliki daun sedikitpun. Dan jika tanaman sudah memiliki umur yang tua maka lama kelamaan akan melemah. Selain itu cuaca di pagi hari juga merupakan salah satu faktor yang bisa menyebabkan tanaman terkena penyakit embun mengatasi Eksklusi potagen pada tumbuhanEradikasiMemberikan perlindungan pada inangnyaMengembangkan inang yang masih bertahanCara diatas bisa berhasil jika kita menggantungkan terhadap beberapa jenis potagen, inang tumbuhan dan juga interaksi dengan tumbuhan sehingga antara satu pohon dengan pohon yang lainnya memiliki cara yang berbeda untuk menanganinya. Artikel terkait Macam-macam Jamur3. Penyakit Layu CabaiPenyakit layu cabai adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang biasanya menyerang cabai. Ciri dari cabai yang terserang penyakit ini adalah daunnya menjadi mudah layu disertai daunnya yang berubah menjadi warna kuning. Penyakit layu cabai ini umumnya terbagi atas 2 macam, yaitu layu fusarium dan layu bakteri. baca Klasifikasi Bakteri Layu FusariumLayu fusarium merupakan penyakit yang disebabkan oleh cendawan bernama Fusarium oxysporum. Penyakit ini merupakan penyakit yang sering ditakuti oleh para petani kebun, karena apabila suatu tanaman sudah terinfeksi maka tanaman tersebut tidak dapat diobati dan menjadi gagal panen. Penyakit ini bisa menyerang tumbuhan kapan saja, tidak tergantung oleh cuaca. Akan tetapi, intensitas munculnya penyakit ini sering terjadi pada musim hujan yang memiliki tingkat kelembaban tinggi, hal ini dikarenakan fusarium oxysporum akan cepat berkembang dan menyebar pada musim PengendalianOlahlah lahan dengan sebaik mungkin, jangan sampai tidak terurus, lakukan sanitasi dengan baik untuk mencegah terserang penyakit layu fusarium, ketika menanam gunakanlah benih yang memiliki ketahanan terhadap serangan fusarium, gunakanlah plastik mulsa untuk melindungi BakteriLayu bakteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang bernama Pseudomonas solanacearum, bakteri ini merupakan sejenis bakteri parasit. Biasanya layu bakteri ini menyerang pangkal batang, bagian tunas, daun bahkan area akar pada tanaman cabai. Proses persebaran bakteri ini dibantu oleh air, dimana pada saat tanah memiliki kelembaban tinggi maka bakteri ini akan cepat menyebar dan pergiliran tanamanGunakan plastik mulsa, utamanya pada musim hujanGunakan semprotan bakterisidaMemusnahkan tanaman yang sudah terinfeksiGunakan benih yang tahan terhadap serangan bakteri Pseudomonas solanacearum4. Penyakit Hawar Daun KentangPenyakit hawar daun kentang adalah penyakit yang disebabkan karena cendawan bernama Phytophthora infestans, dimana awal mulanya disebut sebagai Botrytis infestans gejala awal suatu tumbuhan terserang penyakit ini adalah terdapat bercak yang dapat ditemukan dibagain tepi dan ujung pada daun, lama kelamaan bercak tersebut akan membesar dan menjadi berwarna bercak tersebut terdapat massa sporangium yang memiliki warna putih dan kehijauan. Awal mulanya memang menyerang bagian daun saja, akan tetapi lama kelamaan akan menyerang bagian batang bahkan hingga bagian umbi. Biasanya penyakit ini akan berkembang cepat pada suhu sekitar 18-20 derajat rotasi tanaman yang bertujuan untuk memotong cadangan makanan bagi virus pemberoan lahan yang bertujuan untuk mengosongkan lahan agar penyakit tersebut tidak pemotongan dan pembakaran pada bagian yang pemangkasan pada daun yang terinfeksi dengan cara terkait Tumbuhan yang Hidup di Lingkungan Lembab5. Penyakit MosaikPenyakit mosaik adalah penyakit yang biasanya menyerang tumbuhan tembakau. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bernama Tobacco Mosaic Virus atau sering disingkat sebagai TMV. Penyakit ini dulu sering disebut sebagai Marmor tabaci Holmes atau Nicotana virus 1 Mayer Smith. Dalam penelitiannya, virus ini mempunyai titik inaktivasi panas pada suhu 94 derajat Celcius, dengan perbandingan titik pengeceran terahir 1 yang menyebabkan virus ini dapat bertahan lama bahkan hingga puluhan gejala tanaman yang terserang penyakit ini adalah pada daunnya terdapat bercak hijau muda atau kuning yang tersebar, apabila semainya terinfeksi maka tidak lama kemudian semai tersebut akan mati, ukuran buahnya menjadi kecil, pada batangnya terdapat garis hitam yang menandakan bahwa terdapat jaringan yang yang disebutkan diatas, terdapat pula penyakit yang menyerang tanaman lainnya yaitu Penyakit Daun BerlubangPenyakit Semai RobohPenyakit Pembusukkan BawangPenyakit VSD Vascular Streak DiabackPenyakit Bubuk CoklatCara MengendalikanHama dan penyakit pada tumbuhan hingga saat ini sangat merugikan banyak pihak, baik itu para petani ataupun konsumennya. Maka dari itu perlu upaya mengendalikannya. Berikut diantaranya adalah 1. Pengendalian secara BiologisMengendalikan hama dan penyakit secara biologis adalah mengendalikan hama dengan menggunakan predator untuk memangsa para hama tersebut. Akan tetapi pengendalian secara biologis ini dapat dikatakan kurang maksimal, hal tersebut dikarenakan hewan predator yang kadang sulit terkait Tingkat Organisasi Kehidupan2. Pengendalian secara MekanisMengendalikan hama dan penyakit secara mekanis adalah dengan tindakan nyata untuk mengurangi hama dan penyakit tersebut. Cara ini dapat dikatakan sebagai cara tradisional, dikarenakan tidak menggunakan zat kimia semacam insektisida, akan tetapi dengan alat-alat seperti sabit, gunting tanaman dan lain sebagainya. Cara ini membutuhkan waktu yang lama, hasilnya pun tidak maksimal dikarenakan perkembangan hama dan penyakit pada tanaman yang menyebar Pengendalian secara KimiaMengendalikan hama dan penyakit secara kimia adalah cara terakhir apabila cara sebelumnya tidak membuahkan hasil yang maksimal. Cara pemberantasan dengan kimia adalah dengan menggunakan pestisida seperti insektisisa, fungisida dan herbisida. Pengendalian ini memang terbilang mudah dan hasilnya maksimal, akan tetapi memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitar, salah satunya adalah menimbulkan polusi udara. baca Dampak Pencemaran Udara Itulah pembahasan tentang hama dan penyakit pada tumbuhan yang sering kita jumpai dilingkungan tempat tinggal kita dan juga upaya untuk mengendalikan dan memberantas hama dan penyakit pada tumbuhan. Semoga bermanfaat !
Jenis Dan Cara Pengendalian Hama Tanaman Apel1. Lalat Buah2. Kutu Hijau3. Trips4. Ulat Daun5. Serangga Penghisap DaunJenis Dan Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Apel1. Embun Tepung atau Powdery Mildew Podosphaera leucoticha2. Bercak Daun Marssonina coronaria Davis3. Jamur Upas Cortisium salmonicolor Berk et Br4. Kanker Botryosphaeria Sp.5. Busuk Buah Gloeosporium Sp.6. Busuk Akar Armilliaria MeleaArtikel Terkait Tanaman apel adalah tanaman yang tumbuh subur di Indonesia. Bahkan apel hijau Malang terkenal hingga ke mancanegara. 11 Jenis Dan Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Apel Sekalipun demikian ternyata untuk budidaya tanaman apel tidak mudah karena ada hama yang menjadi pengganggunya. Nah untuk artikel tanaman berikut ini akan dijelaskan tentang jenis hama tanaman apel. Sedangkan di akhir nanti akan diurai tentang cara pengendaliannya. Ini dia uraian lengkapnya Hama tanaman apel adalah penyakit yang membuat apel tidak bisa tumbuh dengan baik. Sehingga para petani bisa gagal panen karenanya. Ini dia Jenis Dan Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Apel yang perlu diketahui 1. Lalat Buah Jenis hama tanaman apel yang pertama adalah lalat buah. Ini merupakan hama yang berbentuk ulat kecil dan kesukaannya adalah memakan buah apel yang masih hijau. Jika buah apel sudah dimakan oleh lalat buah, maka akan muncul benjolan di sekitar permukaan buah. Teksturnya lembut dan jika dibelah akan terlihat ulat yang bersemayam di dalamnya. Perkembangan lalat buah sangat cepat. Bahkan 10 hari pasca menetas dari larva, hewan ini sudah mulai memakan buah apel. Maka dari itu, harus dilakukan tindakan pengendalian dengan cepat. Beberapa langkah yang harus ditempuh untuk mengatasi hal ini Semprotkan insektisida tipe Lebacyd. Pakai yang dosisnya 550 EC saja. Karena ini yang kinerjanya lebih maksimal. Pengendalian juga bisa menggunakan perantara lalat jantan. Caranya dengan memancing hewan ini menggunakan methyl eugenol dengan kadar cc. Setelah itu silakan letakkan di tempat yang tinggi supaya lalat-lalat ini berpindah ke sana. 2. Kutu Hijau Hama penyebab buah apel rusak yang selanjutnya adalah kutu hijau. Hewan ini tidak menyerang buah apel tetapi merusak daun yang masih hijau. Caranya dengan menghisap cairan daun terutama yang masih berupa tunas. Jika daun sudah diserang oleh kutu hijau, maka akan muncul jelaga di permukaannya. Ini yang akhirnya membuat daun berubah bentuk menjadi keriting dan kering. Biasanya gejala hama ini adalah membuat daun tanaman apel gugur ke tanah. Berikut beberapa pengendalian yang harus dilakukan diantaranya Silakan lakukan sanitasi tanaman dengan baik. Menjaga jarak tanam antar tanaman. Jika hama masih juga menyerang silakan semprotkan pestisida tipe coccinellidae lcyosa. Pakai yang dosis 2cc/liter saja. Karena ini yang bisa membunuh benih-benih kutu hijau yang membandel. 3. Trips Hama tanaman apel yang selanjutnya dan yang paling berbahaya adalah trips. Ini merupakan hewan sangat kecil yang biasanya menyerang daun terutama yang masih berupa tunas muda. Gejala jika daun diserang trips adalah terdapat bintik-bintik putih yang menyebar hampir di seluruh permukaan daun. Akibatnya, daun meranggas dan pertumbuhannya tidak normal. Jika tidak segera dilakukan pengendalian, biasanya daun akan kering. Lama kelamaan akan gugur sehinga yang tersisa hanya tangkai dan ranting saja. Ini yang menjadi alasan mengapa trips juga membuat tanaman apel mati. Pengendalian hama jenis ini bisa dilakukan dengan cara Membuang telur-telur hama yang menempel di daun secara manual. Menyemprotkan insektisida metomyl 2 cc agar telur mati sempurna. Sekadar saran lakukan penyemprotan ini ketika tanaman apel sudah besar. Minimal ketika sudah memasuki masa bertunas, dan pembentukan buah. Karena jika terlalu muda, dikhawatirkan membuat tanaman kepanasan. 4. Ulat Daun Berhati-hatilah dengan tanaman apel Anda jika sudah terlihat ulat daun. Sesuai dengan namanya, sesungguhnya hewan ini adalah hama yang akan merusak daun tanaman sampai habis. Jika daun sudah dimakan oleh ulat daun yang muncul adalah lubang-lubang kecil di sekitar permukaan daun. Lama kelamaan lubang semakin lebar dan bersambung. Jika dibiarkan daun juga bisa habis dan tanaman menjadi kering. Hama ini tergolong populer sebagai penyebab penyakit tanaman. Tidak hanya tanaman apel, tanaman buah yang lainnya juga sering kali bermasalah dengan hewan yang satu ini. 5. Serangga Penghisap Daun Hama tanaman apel yang juga perlu diwaspadai adalah serangga penghisap daun. Sejatinya hewan ini tidak memakan daun tetapi hanya menghisap mineral-nya saja. Sekalipun demikian efeknya tidak kalah berbahaya. Bahkan jika hewan ini sudah menyerang, daun akan terlihat layu dan kering. Padahal tidak ada gejala gangguan hewan di sana. Karena sejatinya serangga penghisap daun ini hanya meninggalkan ciri benjolan di sekitar daun saja. Jika tidak dilakukan penanganan yang tepat, tentu tanaman apel juga bisa mati karena hewan ini. Selain itu, perkembangan hewannya sangat cepat, yang artinya pertumbuhan tanaman juga akan semakin lambat. Cara pengendalian yang bisa dilakukan untuk jenis hama ulat daun dan serangga penghisap tindakan pengendaliannya sama. Yaitu Bisa menggunakan semprotan inseksitida mataminfodis, jika tidak menemukannya bisa menggunakan monocorotofos. Jenis Dan Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Apel Selain hama yang bisa menurunkan produktivitas dan juga perkembangan tanam apel ada juga penyakit yang bisa menimbulkan kegagalan panen pada tanaman apel. Berikut beberapa jenis dan cara pengendalian penyakit tanaman apel yang harus diketahui oleh petani diantaranya adalah 1. Embun Tepung atau Powdery Mildew Podosphaera leucoticha Gejala penyakit ini pada tanaman apel menyerang pada buah yang masih muda yang membuatnya berubah warna menjadi kecoklatan. Sedangkan pada buah yang tua berubah menjadi coklat muda seperti warna pada buah sawo. Beberapa cara pengendalian yang bisa dilakukan untuk mengendalikan penyakit embun tepung ini adalah Membersihkan rumput yang berada disekitar tanaman. Buah muda atau bunga terinfeksi oleh penyakit ini kemudian dikumpulkan dan dibakar atau bisa dipendam atau dikubur Menggunakan bahan kimia yaitu fungisida misalkan dinokap dengan dosis 4 gram per liter sedangkan bahan kimia lain seperti morestan dengan dosis 1 gram per liter. 2. Bercak Daun Marssonina coronaria Davis Gejala serangan terdapat pada daun yang berusia sekitar 4 sampai 6 minggu setelah pemotongan ranting dan juga daun yang tidak produktif. Serangan bercak daun terjadi tidak teratur kemudian berubah warna menjadi warna coklat pada permukaan atas yang terdapat titik hitam dimana dimulai dari daun yang tua hingga ke daun yang muda. Pengendalian yang bisa dilakukan di antara lain Mengatur jarak tanam antara satu tanaman ke tanaman yang lainnya agar tidak terlalu rapat Pada bagian yang terserang dibuang dan juga dibakar atau dikubur agar tidak menyebar ke bagian tanaman lainnya Penyemprotan fungisida seperti Agrisan 60 WP dengan dosis 2 gram per liter air 3. Jamur Upas Cortisium salmonicolor Berk et Br Gejala yang ditimbulkan oleh jamur upas ini meliputi Empat tahapan yaitu Pertama jamur membentuk miselium tipis yang menyerupai sarang laba-laba tentunya hal ini bisa menembus jaringan pada tanaman Kedua Proses bongkol dimana miselium jamur membentuk hifa yang mulai menginfeksi bagian kulit tanaman Ketiga Corticium dimana jamur mulai membentuk kerak yang memiliki warna merah jambu yang perlahan berubah warna menjadi lebih muda ataupun lebih putih. Dalam tahap ini infeksi sudah terjadi sangat parah dan pada kulit kayu terdapat kerak yang membusuk Keempat tahap necator dimana jamur membentuk bulatan-bulatan warna merah tua di mana bagian pinggiran membusuk. Cara pengendalian yang bisa dilakukan adalah Membersihkan kerimbunan tajuk dan rumput di area penanaman Mengurangi kelembaban kebun dengan menghilangkan bagian tanaman yang sakit dan juga luka atau memberikan obat pada bagian tanaman yang terluka Menyemprotkan kapur tohor yang telah tambahkan fungisida 4. Kanker Botryosphaeria Sp. Penyakit selanjutnya adalah kanker dimana terjadi pada gudang panen. Gejala dapat dilihat dari buah yang memiliki bercak coklat kecil yang membusuk dan terus-menerus meluas hingga buah melembung, busuk dan berair. Hal ini mengakibatkan warna kulit buah berubah menjadi pucat. Cara pengendalian yang bisa dilakukan adalah Memetik buah tidak terlalu masak untuk mengurangi Penyakit ini menyerang buah. menyemprotkan tanaman sehat dengan menggunakan fungisida seperti Difoliatan 4F. 5. Busuk Buah Gloeosporium Sp. Gejala yang disebabkan oleh penyakit busuk buah berada di kebun ataupun juga di gudang panen dimulai dengan tanda tanda adanya bercak-bercak kecil dengan berwarna kehijau-hijauan. Kemudian membusuk membentuk bulat, bila penyakit ini dibiarkan maka berubah menjadi warna coklat yang memiliki bintik-bintik hitam. Pengendalian yang bisa dilakukan antara lain Memetik buah yang tidak terlalu matang. Menanam varietas tahan terhadap penyakit Menyemprotkan fungisida pada tanaman ataupun pada buah yang telah dipetik. 6. Busuk Akar Armilliaria Melea Gejala yang ditimbulkan akibat penyakit ini adalah layu daun bila berlanjut maka daun akan gugur kemudian kulit akar secara perlahan akan membusuk. Cara pengendalian yang bisa dilakukan adalah Tanaman apel yang terserang dicabut sampai akar-akarnya dan bekas lubangnya tidak ditanam untuk mengurangi penularan ke tanaman baru Menyemprotkan fungisida pada tanaman apel dan apabila pada buah yang sudah dipanen maka dicelupkan terdahulu terhadap fungisida seperti benomyl 0,5 gram per liter airnya Demikianlah yang bisa kami sampaikan mengenai 11 Jenis Dan Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Apel. Semoga membantu.
Memang dalam membudidayakan tanaman apel itu ada cukup banyak tantangan yang bakal terjadi. Salah satunya adalah hama yang mungkin dapat menyerang tanaman ini setiap waktu. Anda harus waspada terhadap kemungkinan serangan hama-hama ini karena dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, produktivitas tanaman menurun secara drastis, hingga menyebabkan kematian pada tanaman apel yang kita sebab itu, pengetahuan tentang hama yang biasa menyerang pohon apel mutlak dipahami oleh para petani apel supaya dapat melakukan pengendalian secara tepat dan cepat sesuai dengan gejala awal yang terlihat. Kenyataannya yaitu terdapat beberapa hama yang wajib diwaspadai ketika Anda membudidayakan apel. Umumnya hama ini berasal dari kalangan serangga yang suka merusak daun, tunas, dan buah apel. Anda mesti memahaminya dengan berikut ini merupakan hama-hama yang biasanya menyerang tanaman apel sehingga Anda perlu mewaspadai keberadaannya dan sebaiknya melakukan upaya pengendalian sedini Hijau Aphis pomi GeerKutu hijau berupa kutu dewasa yang berwarna hijau kekuningan, mempunyai antena yang pendek, dan panjang tubuhnya sekitar 1,8 mm. Ada kutu hijau yang bersayap, namun ada pula yang tidak bersayap. Panjang sayapnya mencapai 1,7 mm dan berwarna hitam. Diketahui perkembangbiakan serangga ini terbilang sangat cepat, di mana telurnya mampu menetas dalam waktu 3-4 hari. Oleh karena itu, serangan kutu hijau wajib ditangani secara hijau, baik nimfa ataupun dewasa, menyerang tanaman apel dengan menghisap sel-sel daun secara berkelompok di permukaan daun muda, ujung tunas muda, tangkai cabang, bunga, serta buahnya. Kutu hijau ini juga menghasilkan embun madu yang akan melapisi permukaan daun dan merangsang tumbuhnya jamur hitam embun jelaga. Biasanya daun yang terserang akan mengerut, leriting, terlambat berbunga, buah mudah rontok, dan kualitas buah upaya yang dapat Anda lakukan untuk mengendalikan kutu hijau, di antaranya Melakukan sanitasi kebun secara berkalaMengatur jarak tanam agar jangan terlalu rapatMelestarikan musuh alaminya yaitu Coccinellidae lycosaMenyemprotkan Supracide 40 EC Ba Metidation dosis 2 cc/liter air atau 1-1,6 literMengaplikasikan Supracide 40 EC dalam 500-800 leter/ha air dengan interval penyemprotan setiap 2 minggu sekaliMenggunakan Convidor 200 SL Imidakloprid dosis 0,125-0,250 cc/liter airMenyemprotkan Convidor 200 SL dalam 600 liter/h air dengan interval penyemprotan 10 hari sekaliInsektisida seperti Convidor dapat mematikan kutu hijau sampai ke telur-telurnya sehingga hasilnya pun begitu efektif. Adapun cara penyemprotan insektisida ini yaitu dilakukan dari bagian atas pohon apel sampai ke bawahnya. Kerjakan upaya penyemprotan dengan insektisida ini pada 1-2 minggu sebelum masa pembungaan tanaman apel. Kemudian upaya ini dilanjutkan pada waktu 1-1,5 bulan setelah bunga tersebut mekar serta 15 hari sebelum panen buah apel Panonychus ulmi dikenal pula dengan sebutan spider mite atau cambuk merah. Ciri-ciri dari serangga ini yaitu panjang tubuhnya sekitar 0,6 mm dan berwarna merah tua. Biasanya tungau akan menyerang daun tanaman dengan menghisap cairan sel daun. Sehingga pada serangan yang hebat, daun pun akan penuh dengan bercak-bercak berwarna kuning buram atau cokelat, serta mengering. Begitu pula dengan buah apel yang akan dipenuhi bercak keperak-perakan atau cara mengendalikan hama tungau pada tanaman apel yaitu Melestarikan musuh alaminya yakni Coccinellidae dan LycosaMenyemprotkan Akarisida Omite 570 EC sebanyak 2 cc/liter air atau 1 liter Akarisida Omite 570 EC dalam 500 liter air/hektar dengan interval 2 minggu sekaliThripsThrips adalah serangga yang berukuran kecil dengan panjang berkisar 1 mm. Fase nimfa thrips punya warna kekuning-kuningan dan fase dewasanya berwarna cokelat kehitam-hitaman. Thrips ini mampu bergerak dengan cepat. Kalau disentuh, thrips akan langsung terbang untuk biasanya menyerang daun, tunas, dan buah apel yang masih muda. Serangan ini akan menimbulkan bintik-bintik putih, kedua sisi daun akan menggulung ke atas, serta pertumbuhannya menjadi tidak normal. Tunas daun yang terserang akan mengering dan gugur. Bekas luka dari serangan thrips ini berupa warna cokelat pengendalian thrips dapat dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Yang pertama Anda bisa mencoba membuang telur-telur thrips pada malam hari dan menjaga kondisi lingkungan tajuk pohon apel agar tidak terlalu rapat. Selain itu, Anda juga bisa menyemprotkan insektisida yang tepat seperti Lannate 25 WP Methomyl dengan dosis 2 cc/liter air, ataupun Lebaycid 550 EC Fention dengan dosis 2 cc/liter air pada saat tanaman sedang bertunas, berbunga, dan pembentukan Daun SpodopteralituraUlat daun yang suka menyerang tanaman apel memiliki ciri-ciri antara lain larvanya berwarna hijau dengan garis-garis abu-abu memanjang dari bagian abdomen hingga kepala. Kemudian pada lateral larva mempunyai bercak-bercak hitam yang berbentuk lingkaran atau setengah lingkaran. Biasanya serangga ini meletakkan telur-telurnya secara berkelompok dan ditutupi menggunakan rambut halus yang berwarna cokelat ulat daun ini biasa menyerang daun pohon apel sehingga mengakibatkan timbulnya lubang-lubang yang tidak teratur sampai merusak bagian tulang daun. Teknik pengendaliannya dapat Anda lakukan secara mekanis dengan membuang semua telur yang terdapat pada daun. Anda juga bisa memanfaatkan insektisida seperti Tamaron 200 LC Metamidofos serta Nuvacron 20 SCW Monocrotofos.Pengisap Daun Helopelthis sp.Ada dua spesies Helopelthis sp. yang biasa menyerang pohon apel yaitu Helopelthis teivora serta Helopelthis antoni. Helopelthis teivora mempunyai abdomen yang berwarna hitam dan merah. Sedangkan Helopelthis antoni memiliki abdomen berwarna merah dan putih. Serangga Helopelthis ini mempunyai ukuran yang kecil, panjang nimfa yang baru menetas sekitar 1 mm, dan panjang serangga dewasa berkisar 6-8 mm. Terdapat benjolan menyerupai jarum di bagian pengisap daun menyerang di pagi dan sore hari, atau saat kondisi cuaca sedang berawan. Serangga ini senang mengisap cairan sel yang terdapat di daun muda, tunas, dan buah. Daun yang terserang akan menjadi cokelat dan perkembangannya menjadi tak seimbang. Serangan pada tunas menyebabkan warnanya menjadi cokelat, mengering, dan mati. Sementara itu serangan pada buah mengakibatkan timbulnya bercak-bercak cokelat dan nekrose. Apabila buah tersebut membesar, bagian yang terserang ini akan pecah dan membuat kualitasnya pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengatasi serangan hama pengisap daun yaitu Pengendalian secara mekanis bisa dilaksanakan melalui pengorondongan atap plastik atau pembelongsongan buah menggunakan kantung plastikPengendalian secara kimiawi dengan menyemprotkan insektisida seperti Lannate 25 WP Metomyl dan Baycarb 500 EC BPMC pada pagi atau sore hariUlat Daun Hitam Dasychira Inclusa WalkerLarva ulat daun hitam mempunyai 2 jambul di dekat kepalanya yang berwarna hitam dan mengarah ke samping kepala. Sedangkan pada bagian badannya memiliki 4 jambul yang berwarna cokelat agak kehitam-hitaman. Kemudian di sepanjang 2 sisi tubuhnya terdapat rambut yang warnanya abu-abu. Panjang larva ulat daun hitam ini mencapai 50 mm. Kesukaannya adalah menyerang daun tanaman hingga menyisakan bagian tulang daunnya dengan kerusakan 30%. Ulat ini biasanya bersembunyi di balik daun pada siang bawah ini merupakan upaya-upaya yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan hama ulat daun hitam pada tanaman apel, di antaranya Menyingkirkan telur-telur ulat daun hitam yang biasanya terdapat di permukaan daunMenyemprotkan insektisida seperti Nuvacron 20 SCW Monocrotofos dan matador 25 Buah Rhagloletis pomonellaLalat buah dari fase larva sampai dewasa mampu menyerang pohon apel. Larvanya tidak mempunyai kaki. Larva ini umumnya menetas setelah 10 hari kemudian dari fase telur, dan langsung memakan daging buah. Lalat buah dewasa mempunyai tubuh berwarna hitam dengan kaki berwarna kekuning-kuningan. Lalat ini akan meletakkan telur-telurnya pada buah. Akibatnya adalah pertumbuhan buah pun menjadi terhambat, bentuknya buruk, dan tampak pengendalian lalat buah bisa dilaksanakan dengan metode di bawah ini Menyemprotkan insektisida kontak seperti Lebacyd 550 ECMemanfaatkan perangkap lalat buah sederhana yang bisa dibuat sendiriAnda dapat membuat perangkat untuk lalat buah jantan memakai Methyleugenol sebanyak 0,1 cc. Teteskan cairan pada kapas yang sebelumnya sudah diberi insektisida 2 cc. Lalu kapas ini dimasukkan ke botol plastik. Gantungkanlah botol ini pada ketinggian 2 m. Karena aroma Methyleugenol mirip seperti bau yang dikeluarkan oleh lalat betina, maka lalat-lalat jantan pun akan tertarik memasuki botol tersebut, menghisap kapas, dan akhirnya mati.
hama dan penyakit pada tanaman apel dan cara mengatasinya